‘’Orang Penting’’

0
1830

Oleh: Rosidi

Seharian ini, 17 April 2019, kesibukan luar biasa terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Kesibukan terjadi terkait digelarnya pemungutan suara Pemilu serentak, baik untuk pemilihan Presiden – Wakil Presiden, DPR/ DPRD I/ DPRD II dan DPD.

Di berbagai daerah, proses pemungutan ini disambut warga dengan penuh antusias. Dan Tempat – tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada, begitu riuh oleh warga dengan kepentingan masing – masing; penyelenggara Pemilu, sebagai saksi, atau karena menjadi tim pemenangan calon tertentu.

Dan pada kesempatan ini, penulis tak hendak membincang tentang hasil pemungutan suara versi hitung di TPS, atau versi hitung cepat (quick count). Banyak pihak mengingatkan, yang menjadi patokan hasil akhir penghitungan, adalah yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga penetapannya.

Lalu, apa gerangan yang menarik?

Bagi Saya, yang menarik dalam setiap Pemilu, sebagaimana Pemilu kali ini, adalah keterlibatan masyarakat luas dalam proses demokrasi ini. Di mana masyarakat dari berbagai lapisan, mengambil peran masing – masing dalam proses Pemilu.

Banyak warga hilir mudik, sibuk dengan urusannya, untuk menjadi tim pemenangan partai atau calon tertentu, misalnya. Lainnya, ada yang ikut sebagai petugas di TPS. Menjadi petugas keamanan. Ada  yang menjadi pengawas Pemilu, dan lain sebagainya.

Dengan bahasa sederhana, banyak warga, dengan kapasitas dan perannya masing – masing, menjelma menjadi orang – orang penting demi suksesnya Pemilu. Penting, karena di tangan mereka lah, proses demokrasi ini berjalan semarak, dan diharapkan dalam suasana damai dan saling menghargai dengan perbedaan pilihan yang muncul.

Banyaknya warga yang terlibat menjadi ‘’orang penting’’ dalam Pemilu, pada akhirnya akan melahirkan sosok – sosok orang penting, yang akan memimpin negeri ini (menjadi Presiden dan Wakil Presiden) serta menjadi wakil rakyat di level masing – masing.

Namun tentu saja, proses demokrasi ini tidak berhenti dengan lahirnya sosok – sosok orang penting dengan jabatan yang diraihnya. Karena dari itu semua, yang terpenting kemudian adalah, bagaimana para pemimpin itu bisa menjalankan amanah dari jabatan yang telah diraih, yang itu melibatkan banyak ‘’orang penting’’ melalui proses demokrasi yang digelar: pemilu. (*)

Rosidi,

Penulis adalah warga RT 4 RW IX Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, pegiat Gubug Literasi Tansaro dan anggota Komite Sekolah pada KB. Al – Azhar, Jekulo, Kudus.

Comments