BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Kebiasaan peduli membantu terhadap sesama (altruisme), perlu dilatih, supaya lambat laun, menjadi budaya. Apakah menolong dalam bentuk harta, tenaga, bahkan donor darah kita.
Itulah yang salah satunya diusahakan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali dengan menyelenggarakan donor darah di Balai Desa Karangjati, Senin (10/7/2023) kemarin.
Kepala Desa Karangjati, Dwi Suratmi, mengatakan, donor darah rutin digelar setiap tiga bulan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali. “Donor darah rutin dilakukan setiap tiga bulan, dan ini sudah dilakukan sebelum pandemi adanya Covid-19. Sudah berjalan sekira lima tahun lalu,” ujarnya.
Menurutnya, donor darah akan terus dilakukan, untuk mengakomodasi atau mempermudah warga yang ingin berdonor sekaligus membiasakan warga untuk berbagi. Dan kali ini, pelaksanaan donor darah melibatkan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang sedang melakukan pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Karangjati.
Salah satu anggota KKN, Ake Adiyaksa, mengapresiasi perangkat Desa Karangjati dan warga, yang rutin melaksanakan kegiatan positif tersebut. “Senang melihat kesadaran donor darah warga Karangjati dan sekitar. Saya rasa perlu dilestarikan untuk membantu sesama yang sedang membutuhkan,” katanya.
Dia mengemukakan, donor darah sangat penting, untuk membantu ketersediaan pasokan darah, yang bisa digunakan membantu pasien yang membutuhkan. “Dulu saat pandemi Covid-19, keluarga saya merasakan betapa paniknya ketika Bapak saya membutuhkan darah. Maka tepat jika PMI ada persediaan darah untuk antisipasi,” paparnya.
Selain warga Karangjati, donor darah ini juga diikuti oleh institusi dan berbagai organisasi, antara lain Polsek, Koramil, Pegawai Kecamatan Wonosegoro, serta Gerakan Pemuda (GP) Ansor. (siswanto ar)