Ketua IJTI Pusat: Jurnalisme Positif untuk Tangkal Polusi Informasi

0
400
Seminar nasional dalam rangka memeringati HUT ke-25 IJTI yang diselenggarakan IJTI Korda Muria Raya di UMK, Senin (28/8/2023)

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI ) Koordinator Daerah (Korda) Muria Raya menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Menumbuhkan Jurnalisme Positif, Menjaga Kemerdekaan Pers, Menyongsong Tahun Politik”.

Seminar yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK) pada Senin (28/8/2023) dalam rangka memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 IJTI, ini menghadirkan tiga narasumber. Yakni Yadi Hendriyana (Dewan Pers), Herik Kurniawan (Ketua IJTI Pusat) serta Anisha Dasuki (presenter Inews). Acara dipandu Ketua IJTI Jateng, Teguh Hadi Prayitno.

Herik Kurniawan, menyampaikan, bahwa di era sekarang, siapapun bisa menciptakan informasi, bukan hanya lewat media mainstream, juga melalui media sosial. “Namun, informasi yang disebarkan haruslah bijak dan bisa dipertanggung jawabkan. Ini harus dipelajari oleh para mahasiswa dan mereka yang melakukan kerja-kerja jurnalistik,” paparnya.

Dia pun mengemukakan, dengan semangat menyebarkan jurnalisme positif, diharapkan bisa menangkal polusi informasi yang saat ini terjadi (marak) seperti hoaks. “Sehingga, publik bisa menerima informasi semestinya,” katanya.

Yadi Hendriyana dari Dewan Pers pada kesempatan itu menyampaikan materi tentang kemerdekaan pers menyongsong tahun politik. Dalam pandangannya, pers memiliki peran penting dalam menjaga iklim demokrasi pemilu yang sehat dan fair. Pers, katanya, harus independen dan berpihak kepada publik. Dan karya-karya jurnalistik harus sesuai kode etik jurnlistik.

“Media kita banyak sekali bermunculan, dan banyak yang tidak jelas faktornya banyak muncul pers abal-abal yang menjadi batu sandungan pers profesional. Pers yang mengancam bukan dalam ranah kami, namun sudah masuk dalam ranah pidana,” tuturnya.

Sedang Anisha Dasuki di depan para peserta mengulas tentang tantangan televisi terhadap platform media sosial saat ini. Menurutnya, di tengah gempuran media sosial kini, semakin banyak akun media online yang tidak jelas verifikasi, dan sumber informasinya menjadi tantangan bagi media televisi untuk memberikan informasi yang cepat namun tetap berdasarkan fakta.

“Tantangan media televisi ke depan, di tengah gempuran media sosial, yaitu semakin banyak akun media online, tetapi verifikasinya tidak jelas, sumber (informasinya, red) tidak jelas,” ujarnya sebagaimana dalam siaran pers yang diterima Suaranahdliyin.com. (rls/ ros, rid, adb, luh)

Comments