
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Masyarakat di desa Colo kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menggelar tradisi wiwit kopi dalam rangka mengawali musim panen raya. Wiwit kopi dilaksanakan pada Kamis sore (23/06/2022) bersama para petani dan warga setempat di perkebunan kopi.
Tradisi wiwit kopi memang sudah berlangsung lama dan selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Tradisi wiwit kopi diawali dengan doa bersama pemuka agama setempat, dilanjutkan dengan makan bersama dengan menyantap hidangan dalam bentuk ambengan yang telah disajikan, berupa nasi, tahu tempe, ayam opor, telur, sayur dan sebagainya.
Ketua Gabungan Kelompok Petani Kopi Desa Colo, Purbo Subiyanto mengatakan tradisi wiwit kopi dilakukan untuk menyambut musim panen raya bagi masyarakat lereng gunung Muria. Selain itu, tradisi ini juga sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas panen kopi yang melimpah.
“Wiwit kan dari kata wiwiti (memulai, red) jadi untuk memulai panen kopi alangkah baiknya kita gelar tradisi ini, untuk ngalap berkah,” kata Purbo saat dihubungi, Jumat (24/06/2022).
Dia melanjutkan, untuk tahun ini tradisi wiwit kopi dilaksanakan lebih maju dari tahun sebelumnya, mengingat curah hujan yang masih sering terjadi dan kopi sudah banyak yang berwarna merah.
“Biasanya itu di bulan Agustus, kalau tahun ini lebih dimajukan, karena hujan dan sudah banyak yang petik merah,” sambung Purbo.
Berbeda dengan tahun kemarin, wiwit kopi tahun ini lebih sederhana, namun tetap meriah karena semua anggota keluarga ikut meramaikan acara.
“Meskipun simpel, acara tetap berjalan meriah dan esensi tradisi wiwit kopi sudah terlaksana,”terangnya.
Dengan berlangsungnya wiwit kopi ini, menjadi pertanda musim panen kopi sudah dimulai. Meskipun panen kopi di tahun ini kurang melimpah dari tahun kemarin, tradisi wiwit kopi tetap harus dilaksanakan.
“Bagaimanapun hasilnya, tetap wajib kita syukuri,” tandas Purbo.
“Harapannya semoga masyarakat lebih kompak dan hasil panen lebih melimpah untuk tahun-tahun mendatang,”lanjutnya.
Sementara itu, Purbo membeberkan, untuk harga kopi menjelang panen raya ini, masih dikatakan stabil. Harga kopi dalam bentuk brongkol yang dipetik langsung dari kebun, satu kuintalnya rata-rata 500 ribu. Sedangkan untuk harga biji kopi yang sudah kering, antara Rp 25 – 26 ribu per kilogram.(sim/adb)