
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Bulan Muharram lazim dikenal sebagai bulannya peziarah. Hal ini dikarenakan banyak diantara waliyullah yang diperingati haulnya pada bulan ini. Tak terkecuali Makam Syekh Hasan Syadzali Rejenu di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Tidak hanya peziarah lokal yang berdomisili Kudus dan sekitarnya saja. Makam Rejenu ini juga banyak didatangi warga dari lintas provinsi dan luar Jawa. Bahkan, ada pula warga mancanegara seperti Malaysia dan rumpun melayu lainnya.
Juru kunci makam, Sarono, mengungkapkan jumlah peziarah melonjak di bulan Muharram. Pada bulan selain Muharram pengunjung rata-rata harian hanya berkisar di angka puluhan hingga ratusan. Namun, ketika Muharram, khususnya menjelang haul, peziarah meningkat pesat hingga ribuan.
“Semakin tahun semakin banyak pula yang ziarah. Orang luar juga banyak, seperti warga Malaysia itu pernah juga ada yang ke sini. Pas minta izin saya malah tidak mengerti bahasanya. Untung ada temannya yang dari Indonesia, jadi perantaranya,” terangnya menggunakan Bahasa Jawa sambil tertawa, Jumat (05/08/22).
Reporter Suaranahdliyin.com juga berbincang dengan salah seorang peziarah, Ratminah. Ia bersama rombongan keluarganya berasal dari Karanganyar, Demak. Mereka bahkan sengaja datang lima hari berturut-turut dari Demak ke Rejenu untuk wasilah dan ngalap berkah.
“Kami lima hari berturut-turut ke Rejenu. Memang sengaja, memang niatnya suronan di sini. Tujuannya untuk berwasilah, berdoa memohon ijazah, membersihkan diri,” ungkap Ratminah.
Selain Ratminah, ada pula Abi yang merupakan peziarah dari Jakarta. Abi juga membawa rombongan sejumlah lima orang mengaku kerap datang ke makam Syekh Syadzali. “Ya, kami memang sering ke sini untuk berziarah ke makam Syekh Syadzali,” ucapnya. (Tias/rid)