JEPARA, Suaranahdliyin.com – Pemilihan ketua Fatayat NU di Kabupaten Jepara Jawa Tengah diwarnai dengan isu (wacana) calon tunggal yang diusung.
Wacana tersebut pun menjadi keprihatinan beberapa kalangan. Salah satunya dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara yang tidak mau disebut namanya.
“Fatayat NU adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama bukan Badan Otonom lainnya. Tentu kita ingin banom ini tetap independen. Tapi melihat calon tunggal yang tidak memberi kesempatan calon lain, membuat kami perlu merekomendasikan nama calon lain,” tuturnya dalam rilis yang diterima Suaranahdliyin.com, Sabtu (4/5/2024) sore.
Menurut sumber Suaranahdliyin.com itu, tidak mungkin organsiasi Fatayat dengan kader yang cukup banyak, hanya mengontestasikan satu calon.
“Agak aneh jika kontestasi dengan jumlah kader yang cukup banyak, masa cuma ada satu calon. Bagaimanapun Fatayat harus lebih dekat dengan NU ketimbang dengan partai,” ungkapnya.
Saat ini, paling tidak telah muncul salah satu calon alternatif Fatayat NU di Jepara, yakni Santi, yang menyatakan dirinya siap untuk maju.
“Sebagai kader, tentu senang bisa ikut berkontribusi dalam proses regenerasi organisasi Fatayat NU. Saya ingin melanjutkan program yang masih baik dan memberikan terobosan baru,” katanya.
Seperti diketahui santi adalah kader NU yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang cukup mumpuni. Dia sekarang sebagai Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UNISNU Jepara.
Di luar itu, dia juga pernah menduduki Ketua PC IPPNU Kabupaten Jepara 2009-2011, PW IPPNU Jawa Tengah (2011-2014) dan PP IPPNU (2012-2015). (ros, rid, gie, adb/ mail, luh)
