
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Boyolali, KH Ahmad Charir menyampaikan, tantangan saat ini adalah kerentanan kemiskinan dan kesenjangan.
“Kita mungkin makan minum kenyang dan nikmat, tetapi ada orang di kanan kiri kita yang sampai hari ini kekurangan untuk makan,” kata Kiai Charir.
Kiai Charir mengutarakan hal itu dalam Konferensi ke-10 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro dan Peringatan Isra Mikraj di Gedung NU Center Wonosegoro pada Senin (27/1/2025).
Rais Syuriyah PCNU Boyolali itu pun menyoroti bagaimana banyaknya persoalan kesenjangan pendidikan, sehingga diusahakan jangan sampai ada warga NU yang tidak tamat sekolah. Menurutnya, ini menjadi tanggung jawab besar di MWC maupun di ranting.
“Persoalan pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan persoalan lain, ini semua bisa kita atasi bersama kalau satu komando dari PCNU, MWCNU, ranting, dan anak ranting,” tuturnya.
Lebih lanjut Kiai Charir menjelaskan, di antara solusi dari sejumlah persoalan tersebut, yaitu dengan menyukseskan program Kotak Infak (Koin) Nahdlatul Ulama. Hasil Koin itu lanjut Kiai Charir, akan dipakai untuk membantu menyelesaikan persoalan kesenjangan tersebut.
“Maka periode ini tidak boleh (main) berjalan sendiri-sendiri. Koin satu KK (Kartu Keluarga) satu, untuk kepentingan bersama menyelesaikan problem-problem sosial bagi warga NU. Jadi, Koin itu yang menjadi prioritas kita untuk periode ini, harus sukses!” tegasnya.
Karenanya, lanjut Kiai Charir, penting adanya satu manajemen, satu pintu melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LazisNU) yang tertata.
Camat Wonosegoro, Bambang Suratno, mengapresiasi NU Wonosegoro yang telah bersinergi dengan pemerintah sehingga bisa membantu arah kebijakan dan kegiatan-kegiatan pemerintahan.
“Tidak mustahil jika NU di mana saja dapat berpartisipasi pada pemerintahan kecamatan maupun kabupaten. Alhamdulillah, dari kabupaten sampai bawah, sinergi NU dengan pemerintah dapat berjalan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam konferensi yang dipimpin PCNU dan diikuti 11 Ranting yakni Bandung, Banyusri, Bojong, Bolo, Gosono, Guwo, Karangjati, Kauman, Ketoyan, Lemah Ireng, dan Wonosegoro, ini terpilih KH Zarkasi dan Kiai Maryanto sebagai Rais dan Ketua MWCNU Wonosegoro masa khidmat 2025 – 2030. (sis/ ros, adb, gie)