
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Resepsi 1 Abad NU yang digelar PCNU Kabupaten Kudus berlangsung khidmah. Bertema Merawat Jagat Membangun Peradaban, agenda ini digelar pada Selasa, (14/02/2023) di SMK NU Maarif 02 Kudus.
Dalam kesempatan itu, Ketua PC NU Kudus, KH Asyrofi Masyito, turut mengajak hadirin untuk tetap istiqomah mengurus NU dan mengingat kilas balik pendiri Nahdlatul Ulama yakni KH Hasyim Asy’ari yang hari lahirnya sesuai dengan pelaksanaan Resepsi Satu Abad NU Kudus, yakni 14 Februari.
“Yang mengumandangkan hubbul wathan minal iman adalah mbah Hasyim Asy’ari,” bebernya.
Menurut riwayat, imbuh Kyai Asyrofi, KH Hasyim Asyari mengaji ilmu hadis langsung kepada Imam Bukhori, ngaji fikih kepada Imam Syafi’I, dan ngaji tasawuf kepada Imam Ghazali dan Imam Junaid Al Baghdadi. Selain itu, motivasi yang selalu jadi pegangan pengurus NU yakni tutur dari KH Hasyim Asy’ari bahwasanya siapa yang mau ngerumat NU akan dianggap santri mbah Hasyim dan didoakan hingga anak cucunya.
“Di Kudus salah satu contoh murid mbah Hasyim adalah mbah Arwani Amin. Maka, insyaallah apabila mau ngerumat NU kita akan bersama pendiri NU di akhirat nanti,” imbuh Kyai Asyrofi.
NU memasuki abad kedua, Kyai Asyrofi Masyito, mengajak untuk masing-masing banom membaktikan diri melalui tenaga, harta dan pikiran untuk membesarkan Nahdlatul Ulama. Selagi masih diberikan kekuasaan dan kesempatan untuk mengurus NU sebagai warisan para leluhur maka bersyukur bahwasanya ada kesempatan untuk menjadi pengurus NU.
“Semoga kita tetap istiqomah di bidangnya masing-masing. Jangan sampai ada pengurus NU yang tidak berbuat untuk NU,” tandasnya.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Kudus, M Hartopo, yang diwakili Kabag Kesra, Syafi’i menyampaikan, tema besar satu abad NU yakni merawat jagad membangun peradaban menunjukkan semangat upaya menunjukkan perjuangan bahwa NU bukan hanya untuk Indonesia tetapi NU pilar bagi dunia.
“Peradaban yang dibangun adalah sejalan dengan nafas NU yakni membangun ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah,” paparnya.
Problematika ke depan sangat kompleks, NU harus memerhatikan dan berperan pada masalah-masalah level global dengan tidak meninggalkan tataran nasional dan lokal. Pada faktanya, ideologi transnasional terus menggempur NU, sebab ada tiga hal yang di miliki NU.
Bahwasanya NU merupakan tonggak tegaknya RI Indonesia, kedua NU tidak pernah membenci pada kelompok yang berbeda, dan ketiga NU tidak mempunyai sejarah untuk memberontak kepada negaranya sendiri.
“Kiprah NU yang telah diakui dunia agar diperluas dan diperdalam. Saya yakin sumber daya NU sangat memadai untuk berkiprah maka dibutuhkan dukungan dan optimisme seluruh warga NU agar benar benar berguna bagi bangsa Indonesia dan semua itu tugas para pengemban amanah seluruh jajaran NU,” jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Syuriah NU KH Ulil Albab, Rektor IAIN Kudus, Wakil Ketum Nusron Wahid, Kabag Kesra Kudus, Kepala Kemenag Kudus dan Wakil Ketua II DRPD, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua BAZNAS, Pengurus Yayasan Ath Tayani, dan Semua Banom NU Se Kabupaten Kudus.
Untuk melihat rekaman acara resepssi bisa simak https://www.youtube.com/live/roM801dYPM8?feature=share (umi/ros)