
Sebagai tetangga masjid, kang Maman boleh dibilang rajin salat berjamaah. Setiap waktu salat, ia tidak pernah absen berjamaah di masjid.
Namun, ada kebiasaan kang Maman setiap ke masjid. Ia sering kali datang terlambat sehingga terkadang ketinggalan imam satu atau dua rekaat.
Kebiasaan kang Maman yang selalu langganan menjadi “makmum masbuk” itu mendapat perhatian beberapa jamaah. Hingga suatu ketika, Kang Maman ditanya jamaah lain.
“Kang Maman, sampeyan kalau jamaahan kok selalu telat,kenapa?”tanya kang Wawan usai jamaahan.
“Ya bukan kenapa-kenapa kang,”jawab kang Maman singkat.
“Eman kang, ketinggalan rekaat awal dari imam,”sahut Wawan.
‘Ya gak papa. Mau tahu rahasianya?,”jawab kang Maman lagi.
“Apa kang?,”sahut Wawan.
“Maksudnya jagani. Supaya orang yang tertinggal jamaahan dengan imam bisa jamaah dengan saya. Kan bisa ngasih pahala 27 derajat buat mereka, hehe,”kilah kang Maman seraya terkekeh.
“Oalah, bisa juga kang sampyan,”kata Wawan mantuk-mantuk.(adb)