New Normal
PTPYQ2M Siap Sambut Santriyah Kembali ke Pondok

0
2456
Simulasi rapid test di PTPYQ2M

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Dalam rangka menghadapi pemberlakuan new normal life, Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria (PTPYQ2M) menyiapkan kebutuhan perlengkapan protokol kesehatan yang disyaratkan pemerintah, sekaligus menyambut kembalinya santriyah di pondok.

Beberapa perlengkapan yang disiapkan, di antaranya penambahan tempat cuci tangan baik di luar gerbang pondok maupun di dalam, penambahan tempat wudlu dan sabun cuci tangan setelah pintu masuk, disediakan hand sanitizer masing-masing di depan hujrah dan saat santriyah kembali di pondok, harus melaksanakan rapid test.

Ustazah Putri Dwi Fatmawati, ketua panitia new normal life di PTPYQ2M, mengutarakan, di pondok tempatnya khidmah, kesiapan sudah mencapai 85 %, baik dari sarana prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan maupun rekayasa kegiatan saat santriyah kembali ke pondok,” jelasnya.

Dia menyampaikan, rencana kedatangan santriyah di pondok mulai 22 Juni mendatang, hingga empat hari ke depan. Namun kembalinya santriyah ini bukan paksaan. Bagi wali yang sudah siap mengantarkan putrinya kembali ke pondok, dipersilakan. Namun, jika belum siap karena keadaaan dan lain hal, diperbolehkan untuk di-pending.

“Tidak ada kendala serius dalam menyambut kembalinya santriyah di masa pandemi ini. Kuncinya dikoordinasi dan mengikuti perkembangan informasi yang ada. Sedang untuk santriyah yang akan kembali ke pondok, sudah ada pemberitahuan secara resmi dari pondok,” terangnya.

KH Nur Khamim Lc Pg.D, pengasuh PTPYQ2M, mengemukakan, bahwa kondisi pandemi saat ini ibarat hujan yang sangat deras, sedangkan dalam waktu yang sama ada agenda yang sangat penting di luar rumah.

Persiapan PTPYQ2M menyambut kembalinya para santriyah

“Supaya tetap terlaksana, maka kita harus menggunakan payung atau jas hujan saat keluar rumah. Mengenakan payung atau jas hujan adalah salah satu bentuk ikhtiar. Dalam hal ini, ikhtiarnya adalah dengan menjalankan protokol kesehatan,” tuturnya.

Disampaikannya, bahwa keputusan pengurus memanggil kembali santriya ke pondok, melalui proses panjang dan kajian matang. Bahkan pengurus pondok pun mengundang pihak-pihak terkait, di antaranya Camat Dawe, Komandan Koramil, Kapolsek, Kepala Puskesmas Rejosari, Kepala Desahingga ketua RT RW untuk koordinasi. (fid, mai, luh/ ros, adb, rid, gie)

Comments