Prof. Amsal: Mahasantri Harus Melakukan Riset dan Literasi

0
2007
Prof. Dr. Amsal Bakhtiar MA. memotivasi mahasantri agar giat melakukan riset dan mengembangkan tradisi literasi.

BOGOR, Suaranahdliyin.com – Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan pada Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, Prof. Dr. Amsal Bakhtiar MA., menyebutkan, para mahasantri Ma’had Aly yang merupakan calon-calon ulama, harus didorong melakukan riset (penelitian) dan literasi.

Prof. Amsal mengutarakan hal itu di hadapan para mahasantri yang terpilih menjadi pemateri dan peserta Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasantri (PKTIM) 2018. ‘’Mahasantri sebagai calon ulama besar yang hidup di era milenial, idealnya jauh lebih produktif dalam melahirkan karya ilmiah, karena melimpahnya sumber data berlimpah dan didukung fasilitas teknologi mutakhir,’’ ujarnya.

Guru Besar UIN Jakarta berpesan, para mahasantri bisa berkaca pada ulama-ulama Nusantara zaman dulu, yang berhasil menorehkan tinta emas dalam bidang pengembangan intelektual, khususnya pada bidang ilmu-ilmu keislaman.

‘’Para ulama zaman dulu seperti KH. Syekh Hasyim Asy’ari, memiliki banyak karya monumental. Saat itu jangankan mesin ketik, listrik saja tidak ada. Namun produktivitasnya sangat tinggi. Hal seperti inilah yang perlu diteladani,” pesannya.

Dra. Hj. Faiqoh M.Hum memberi masukan terhadap salah satu hasil riset mahasantri.

Dia pun menyebut nama-nama ulama lain, yang sangat dikenal dalam khazanah keilmuan Islam di Nusantara dan dunia. ‘’Para ulama lain yang telah menorehkan tinta emas di bidang keilmuan melalui karya-karyanya, di antaranya Syekh Yasin Al-Fadani, Syekh Nuruddin Ar-Raniri, Syekh Nawawi Al-Bantani, Syekh Ahmad Khatib Al-Sambasi, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, dan Syekh Abdus Shamad Al-Falimbani,’’ katanya.

Sementara itu, Dra. Hj. Faiqoh M.Hum, salah satu narasumber PKTIM, menyebut pesantren sebagai institusi yang memiliki ribuan, bahkan berjuta-juta nilai di dalamnya. ‘’Pesantren merupakan lembaga tafaqquh fi al-din dengan kiai. Di pesantren, kiai sebagai teladan dan melakukan pembentukan karakter secara langsung,’’ tuturnya. (ova, ros, lah/ adb, gie)

Comments