
WONOSOBO, Suaranahdliyin.com – Setelah berhasil lolos pendanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2025, BEM Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo, mulai merealisasikan program unggulannya, Griha Litera, di Desa Banjar, Kecamatan Kertek.
Dua dari empat pojok literasi yang menjadi fokus program, telah resmi diluncurkan melalui Pelatihan Litera Ksetra (Literasi Pertanian) dan Litera Annapakra (Literasi Boga).
Keduanya menjadi langkah awal menciptakan Desa Banjar sebagai model Desa Cerdas berbasis literasi dan kewirausahaan.
Pelatihan Litera Ksetra
Pelatihan Litera Ksetra dilaksanakan pada Jumat, 8 Agustus 2025 lalu di Balai Desa Banjar. Hadir pada kesempatan itu antara lain kepala Desa Banjar beserta perangkat desa, dan perwakilan dari Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo.
Diikuti oleh sebanyak 25 anggota kelompok tani, yang mendapatkan materi seputar teknik budidaya, manajemen pertanian berkelanjutan, serta peluang pasar komoditas bernilai tinggi dari Choirul Chamdani SP (UTPB Balai Pelaksana) dan Khozinul Asror SP (penyuluh pertanian Ahli Muda).
UMKM Kuliner Naik Kelas
Tak berhenti di sektor pertanian, PPK ORMAWA BEM FITK UNSIQ juga menggelar Pelatihan Litera Annapakra pada Jumat, 8 Agustus 2025 di SD Negeri Banjar, Kertek, yang dihadiri oleh Sekretaris Desa Banjar dan beberapa perangkat desa.
Peserta pelatihan sebanyak 23 orang, yang merupakan pelaku UMKM yang tergabung dalam kelompok ibu-ibu PKK. Narasumber pada kesempatan ini adalah Desta Hatmoko Adi SM MM dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) Kabupaten Wonosobo.
Pada kesempatan itu, Desta Hatmoko Adi berbagi ilmu (wawasan) tentang pengolahan produk kuliner, teknik pengemasan yang menarik, hingga strategi pemasaran digital agar produk desa mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Menurut ketua tim pelaksana, Hania Kholifatul Lukman, pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk menjembatani potensi lokal dengan peluang ekonomi.
“Kami ingin masyarakat Desa Banjar tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga mampu mengubahnya menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan,” terangnya.
Dia mengemukakan, adanya dukungan penuh dari pemerintah desa, dinas terkait, dan peran aktif masyarakat, Program Griha Litera diharapkan menjadi motor penggerak kemandirian Desa Banjar.
“Ke depan, PPK ORMAWA BEM FITK UNSIQ akan melanjutkan program pada dua pojok literasi lainnya, yaitu Litera Palana (Literasi Budidaya) dan Litera Rupa (Literasi Seni), sehingga ekosistem pemberdayaan yang komprehensif dapat terwujud,” ungkap Hania Kholifatul Lukman. (rls/ ros, rid, adb, gie)