
WONOSOBO, Suaranahdliyin.com – Program Graha Litera dari PPK ORMAWA BEM FITK UNSIQ semakin berkembang.
Pada Ahad (21/9/2025) lalu, Litera Rupa menggelar launching Eduwisata bertema “Harmony in Gamelan” di TPQ Al-Amin, Desa Banjar, Kecamatan Kertek.
Kegiatan tersebut dinilai menjadi tonggak penting, dalam mewujudkan Desa Banjar sebagai Desa Cerdas berbasisLiterary Edupreneur. Melibatkan sekira 75 peserta, gelaran tersebut pun berlangsung cukup meriah.
Peserta sendiri dibagi dalam tiga kelompok. Yakni Kelompok A (15 anak TK), Kelompok B (30 mahasiswa Semester V Kelas 5A Prodi PGMI UNSIQ, serta Kelompok C (30 mahasiswa Semester V Kelas 5B Prodi PGMI UNSIQ.
Kepala Desa Banjar, Syaifudin, dalam pembukaan menyampaikan dukungan penuh pemerintah desa terhadap inisiatif mahasiswa UNSIQ.
“Eduwisata ini bukan hanya sarana belajar, tetapi juga memperkenalkan identitas budaya Desa Banjar kepada generasi muda. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi daya tarik bagi masyarakat luas,” tuturnya.
Agus Wardaniyas, salah satu perwakilan pemerintah desa, menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak, untuk menjaga keberlanjutan program.
“Literasi budaya adalah salah satu pilar penting literasi. Melalui kegiatan ini, anak-anak dan mahasiswa tidak hanya membaca, tetapi juga mengalami langsung budaya lokal,” katanya dalam acara yang juga dihadiri Desty Putri Hanifah, perwakilan komunitas Wonosobo Membaca Nyaring (WMN).
Usung Tema Harmoni Seni dan Literasi
Mengusung tema Harmony in Gamelan, pada kesempatan itu peserta diajak menjelajahi berbagai titik edukasi di Desa Banjar.
Kelompok A memulai perjalanan ke tempat pembuatan gamelan, dilanjutkan menuju display gamelan dan sesi belajar tari bersama.
Selanjutnya, Kelompok B mengawali rute di Litera Palana (aquaponik), kemudian mengunjungi display gamelan, belajar tari, berlanjut ke Litera Ksetra (pertanian jahe merah), dan berakhir di Litera Annapakra untuk melihat produk UMKM sirup jahe merah.
Sedang Kelompok C memulai dari display gamelan dan belajar tari, lalu menuju Litera Ksetra, lanjut ke Litera Palana, dan diakhiri dengan kunjungan ke tempat pembuatan gamelan.
Rangkaian perjalanan ini dirancang untuk memberikan pengalaman edukatif sekaligus interaktif, memadukan unsur seni, pertanian, umkm, dan perikanan.

Menurut ketua tim pelaksana, Hania Kholifatul Lukman, mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini.
“Launching eduwisata ini adalah bukti nyata sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan komunitas. Kami berharap peserta tidak hanya senang, tetapi juga mendapatkan wawasan baru tentang potensi desa dan pentingnya menjaga budaya,” paparnya.
Dengan adanya eduwisata ini, Desa Banjar selangkah lebih maju menuju visinya sebagai Desa Wisata Edukasi berbasis literasi dan seni budaya, sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi kreatif. (rls/ ros, adb)