
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Semua aktivitas yang dilandasi cinta, akan membuat seseorang tahan banting. Termasuk ustaz menyintai santrinya sepenuh hati dalam proses pembelajaran, maka akan menjadikannya tegar dan istikamah.
Demikian salah satu poin penting yang disampaikan mustasyar Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Wonosegoro, Boyolali, KH Maksum Al Hafidz, sembari mengutip hadis Nabi, bahwa sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
“Ustaz yang telaten mengajar atau memberi (kebahagiaan) kemanfaatan bagi santri, merupakan ibadah dan akan membuahkan pahala (surga),” tuturnya dalam haflah akhirussanah Pesantren dan Madrasah Diniyah (Madin) Tahfidhul Quran Suruhan, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali, pada Sabtu (11/3/2023) malam lalu.
Disampaikannya, jika seorang murid sangat senang kepada guru yang sabar, apalagi murah hati. Yang bersedia menafkahkan ilmu, waktu, dan hartanya untuk pendidikan generasi muda. “Bila seseorang ingin dekat dengan Allah dan beruntung, maka baca al-Quran secara rutin (istikamah). Jadilah orang yang belajar al-Quran dan mengajar al-Quran,” tegasnya.
Khataman Juz ‘Amma

Pengajian dibuka penampilan santri madin dari hasil pembelajaran yang telah diterima dan khataman Juz ‘Amma 10 santri pesantren Tahfidhul Quran yang pada sore (11/3) telah disimak langsung wali santrinya.
Sebelum puncak haflah, dalam rangkaian akhirussanah, juga diadakan tes semester genap, ziarah dan wisata, serta khataman Al-Quran yang dikemas dalam sadranan, mendoakan leluhur oleh ustaz dan santri.
Kepala Madin Tahfidhul Quran, Kiai Sholikin, mengapresiasi para ustaz, wali santri dan warga atas kerja sama yang baik selama proses belajar-mengajar. “Mohon doanya, semoga aktivitas pesantren dan madin bisa istikamah, mustamirran ila yaumil qiyaamati,” katanya. “Dan yang belum masuk madin atau pesantren, dipersilakan bergabung mengaji,” lanjutnya.
Ketua RW 06 Dusun Suruhan, Zumri, mengaku senang dan bangga melihat generasi yang semakin banyak dan baik. “Tadi kita dengar khataman santri yang membanggakan. Menunjukkan bahwa generasi al-Quran tidak terputus,” paparnya.

Dia pun berharap, para ustaz diberi kesabaran dalam membimbing santri-santri. “Semoga semua santri diberi padang (cemerlang/cerdas) pikiran, lancar belajarnya, serta mendapat ilmu yang bermanfaat,” ujarnya. (sis/ ros, rid, adb)