Pengasuh Suluk Maleman: Jangan Panik Ambil Pelajaran Dari Kasus Imam Suroso

0
1332
Budayawan Anis Sholeh Ba’asyin (foto:NU Online)

PATI, Suaranahdliyin.com – Kasus meninggalnya Anggota DPR RI F-PDIP Imam Suroso bisa diambil pelajaran bagi para pejabat publik. Utamanya untuk tidak mengadakan acara yang melibatkan banyak massa.

Demikian itu diungkapkan oleh Pengasuh Suluk Maleman Pati, Anis Sholeh Ba’asyin melalui rilis yang diterima Suaranahdliyin.com, Sabtu (28/03/2020). Menurut budayawan Bumi Minatani itu, sudah seharusnya, sebagai pejabat atau tokoh publik tidak memberi contoh buruk dengan menciptakan kerumunan, justru saat anjuran social distancing atau physical distancing sedang digalakkan.

Sebaik dan semulia apa pun tujuannya, tindakan tersebut seperti menyorongkan publik ke situasi berbahaya. Ini membuktikan bahwa maksud dan berbuat baik saja tidak cukup, tapi ia harus disertai dengan berbuat benar; dan nanti, pada tahap berikutnya, bertindak pener.

“Apalagi bila nyata-nyata ia baru datang dari wilayah yang sudah masuk kategori zona merah Covid 19,” ungkap dia.

Terbukti maksud baik Imam Suroso membagi masker di pasar Puri, dan mengajak olah raga warga Saliyan; justru berbuntut diODPkannya warga yang terlibat langsung dengan acara tersebut dan berinteraksi dengannya. Akhirnya menjadi ironi, sebab alih-alih mengajarkan pencegahan corona malah “dianggap” menyebarkan virusnya.

“Seharusnya semua pejabat, tokoh publik dan juga masyarakat belajar dari kejadian ini; dan tidak mengulanginya di berbagai kesempatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat olah raga bersama maupun saat ke Pasar Puri, mungkin Imam belum menunjukkan gejala. Kalau fakta ini benar; kita berharap penularannya ke orang lain belum ke tingkat massal. Kemungkinan yang terpapar adalah yang masih berada di dekatnya setelah gejalanya muncul, menurut catatan yang dikeluarkan pihak RS Mitra Bangsa, itu dimulai mulai Sabtu (21/03).

“Insya Allah, kalau data yang saya terima benar; maka kita tidak perlu panik karenanya. Tetap waspada, iya. Tapi panik, jangan,” imbau budayawan Anis Sholeh Ba’asyin.

Ia juga mengimbau kepada orang-orang yang pernah kontak dengan Imam dalam waktu dekat ini sebaiknya segera melapor untuk diperiksa, setidaknya demi menjaga kewaspadaan. “Jangan takut untuk periksa, itu juga bisa mengurangi tensi kepanikan publik,” terang dia. (rls/ulil/rid)

Comments