KUDUS,Suaranahdliyin.com – Sejak merebaknya Covid-19 hingga kini, tidak sedikit masyarakat masih ada yang cuek adanya peredaran virus tersebut. Hal ini dikarenakan mereka belum banyak memahami penyebaran virus Covid-19 yang telah mengguncang dunia.
Menyadari hal itu, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kudus menggelar workshop edukasi masyarakat tentang Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), belum lama ini. Workshop diadakan secara online melalui aplikasi Zoom itu menghadirkan nara sumber ketua Banser Husada (BASADA) Kudus Dr. Zulfikar Naftali, Sp. THT-KL, M.Si. M. Ed,FICS.
Dalam penjelasannya, dr Zulfikar menerangkan Covid-19 hanya hidup pada orang yang masih hidup. Ketika orang tersebut meninggal dunia maka dengan sendirinya virus tersebut akan ikut mati.
“Jadi, berikanlah pengertian kepada masyarakat agar jangan menolak jenazah Covid 19.”ujarnya.
Pria yang akrab disapa dr.Zul ini mengatakan covid-19 hanya menular melalui Droplet (Batuk, Bersin dan kontak fisik). “Karenanya, setiap orang disarankan untuk menjaga jarak/physical distancing.”tandasnya.
Dikatakan, bila berjemur di bawah sinar ultraviolet hanya bisa membunuh virus di kulit (bagian luar tubuh). “Sementara virus yang sudah masuk di tenggorokan dan paru paru tidak dapat ditanggulangi dengan cara berjemur.”imbuhnya.
Pada kesempatan itu, ia menjelaskan jenis Alat Pelindung Diri (APD) terdiri dari 3 level. Level satu terdiri masker dan sarung, level 2 berupa masker, sarung tangan dan baju astronot non Hazmat. “Untuk Level 3 Masker N-95, Sarung tangan dan baju Hazmat,”
Terkait penyemprotan disinfektan, dr Zul menerangkan cairan disinfektan bersifat korosif yang bisa membuat logam berkarat sehingga sangat berbahaya untuk manusia. Karenanya, jika melakukan penyemprotan hendaknya mengenakan APD level 1 (masker dan sarung tangan).
“Perhatikan juga arah angin, diusahkan penyemprotan mengikuti arah angin. Jangan melawan arah angin,”tegasnya.
Kepada kader yang menjadi relawan Covid 19, ia mengingatkan untuk memakai APD minimal level 1, data diri relawan tercatat oleh Gugus Covid pemerintah desa dan usahakan tidak kontak fisik.
“Relawan harus memiliki jaminan kesehatan dan suplai gizi yang cukup, memakan memakan buah pepaya dan multivitamin yang bisa dibeli adalah ZE Gavit. Jangan panik habis minum multivitamin ini urine biasanya berwarna kuning,”paparnya.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kudus Dasa Susila meminta kader Ansor-Banser yang terjun menjadi relawan di desa harus memahami dan menguasi informasi terkait dengan corona, SOP Penanganan atau ketika berhadapan dengan ODP maupun OTG.
“Jangan sekali2 terjun tanpa bekal maupun pengetahuan, termasuk APD yang digunakan.”tandasnya kepada suaranahdliyin.com.(adb/ros,rid)