KUDUS, Suaranahdliyin.com – Kehadiran para kader Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Jepang, Kecamatan Mejobo dalam “Panggung Budaya Rebo Wekasan” di halaman Masjid Wali Al-Ma’mur Desa Jepang, membawa suasana berbeda, Senin (11/9/2023) malam.
Sholawatan dengan iringan musik kolaborasi terbang dengan tongtek, itu sungguh membuat penonton yang hadir terpukau. Bahkan penonton yang tadinya berada di bagian belakang, merangsek ke depan agar bisa lebih jelas menonton penampian apik dari kader PR Fatayat NU Jepang tersebut.
Tak hanya musiknya, suara emas sang vokalis yang melantunkan shalawat, juga membuat para penonton terkagum-kagum. Seakan tak percaya, bahwa yang barusan tampil adalah kader Fatayat NU dari desa setempat.
Itu sebagaimana diungkapkan, M Hasan, pemandu acara yang menggantikan pemandu sebelumnya, Chusnan. “Sek-sek. Aku ora percaya nek iki mau Fatayat Jepang sing main,” candanya.
Dia pun menimpali, “Nek ancen apik, kok ora wingi-wingi ngomong. Kudune ngomong wingi-wingi, ben tampila ora pas hari penutupan, thok. Tapi pembukaan, pertengahan lan pas penutupan,” selorohnya yang disambut senyum para kader yang barusan ikut manggung.
Candaan M Hasan itu pun dijawab dengan candaan salah satu peserta, “Nanti kalau ada yang punya hajat, bisa mengundang kami, ya, Mas. He he …,” katanya. (gie, ros/ rid, adb)