
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Para pelajar dari berbagai sekolah (madrasah) di Kudus, pada 12 – 13 Oktober lalu, mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Lingkungan yang diselenggarakan Muria Research Center (MRC) Indonesia.
Diklat yang dilangsungkan di Colo, Muria itu antara lain diikuti oleh pelajar dari MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS), SMK Miftahul Falah, SMA 1 Jekulo, serta SMA 1 Mejobo.
Berbagai materi yang disampaikan pada kesempatan itu, yakni Perilaku Manusia dan Lingkungan (M. Khasan M.SI, peneliti MRC Indonesia), Jurnalisme Lingkungan (Rosidi, pemimpin redaksi Suaranahdliyin.com yang juga staf pengajar MA NU TBS Kudus), serta Manajemen Perjalanan dan Navigasi Gunung (Budi ST, pendiri Omah Aksi).
Selanjutnya, materi Pengelolaan Sampah (Adam, Komunitas KRESEK), Pengamatan Burung (Dr. M. Widjanarko, direktur MRC Indonesia), Pembuatan Jejak Binatang (Alfian Yulistianto, relawan MRC Indonesia), lalu Pengenalan PH Air dan Mengukur Debit Air (Yusril Wicaksono, relawan MRC Indonesia).
‘’Selain berbagai materi itu, peserta juga diajak langsung aksi peduli lingkungan dan praktik pengamatan burung,’’ ujar direktur MRC Indonesia, Dr. M. Widjanarko.
Dr. M. Widjanarko mengemukakan, Diklat digelar dengan tujuan mengenalkan instrumen lingkungan pada pelajar, serta membekali pengetahuan dan praktik konservasi lingkungan kepada pelajar milenial di Kabupaten Kudus ini.
‘’Manfaat dari Diklat ini, yaitu agar peserta mengetahui dan mengenal instrumen lingkungan, memiliki bekal pengetahuan serta keterampilan instrumen lingkungan dan mampu mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,’’ katanya. (ros, mail, lam/ adb, rid, gie, luh)