
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Jelang Ramadan 1441 H / 2020 M, MUI Jawa Tengah bersama Komisi Fatwa MUI Jateng menggelar rapat di kantornya, kompleks Masjid Baiturrahman Simpanglima Semarang, Selasa (21/4/2020).
Hasil rapat tertuang dalam keputusan MUI Jateng Nomor : 03 / DP-P.VIII/T/IV/2020, tentang Tausiyah MUI Jateng sebagai panduan ibadah Ramadan 1441 H dalam Situasi Dadurat Covid -19.
Salah satu isi Tausiyah MUI Jateng itu, dalam masa darurat Corona (Covid – 19), maka salat tarawih pada bulan suci hendaknya dilakukan di rumah bersama anggota keluarga masing-masing.
Rapat dipimpin Ketua Umum MUI Jawa Tengah, Dr KH Achmad Darodji MSi. Hadir pada kesempatan itu, antara lain Sekretaris MUI Jateng Drs KH Muhyiddin MAg, Ketua Komisi Fatwa MUI Jateng KH Achmad Hadlor Hasan, dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI Jateng Dr KH Fadlolan Musyaffa’ LC MA.
Hadir juga tim perumus yang terdiri atas Prof. Dr H Ahmad Rofiq MA, KH Zainal Arifin Ma’sum, Ir. KH Khammad Ma’sum AH, Dr KH Multazam Ahmad MPd, Drs H Imam Maskur MSI, dan Dr KH Arif Junaidi MAg. Semua yang hadir dalam rapat membubuhkan tanda tangan di SK Tausiyah MUI Jateng ini.
Kiai Achmad Darodji, menyampaikan, Tausiyah MUI Jateng ini berisi lima poin. Pertama, menguatkan Tausiyah MUI Nomor: Kep.1065/DP-MUI/IV/2020 tentang Menyambut Ramadan 1441 H, yang berisi hendaknya umat Islam di Jawa Tengah menjadikan Ramadan sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketakwaan, dengan memperbanyak salat sunnah, berzikir, istigfar dan tadarus al-Quran, serta memperbanyak doa agar Covid-19 segera pergi dari Indonesia dan muka bumi ini.
“MUI Jateng mengajak umat Islam di Jateng berperan aktif mematuhi protokol kesehatan, sebagai ihtiar memutus rantai penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing. Maka pelaksanaan ibadah saat Ramadan seperti salat Jum’at, salat rawatib, tarawih dan ibadah atau kegiatan keagamaan lain dihimbau dilakukan di rumah masing-masing,’’ tuturnya.
Kedua, tiga masjid besar di Kota Semarang, yakni Masjid Agung Semarang (MAS) Kauman, Masjid Agung Jawa Tengah Gayamsari dan Masjid Baiturrahman Simpang Lima, serta masjid-masjid Agung di Kabupaten/ kota se Jawa Tengah, hendaknya dapat menjadi contoh pelaksanaan dan pengaturan ibadah dalam situasi darurat Covid -19 yang sesuai petunjuk pemerintah, serta fatwa dan tausiyah MUI.
Ketiga, dalam rangka meringankan beban ekonomi umat, maka Baznas, LAZ, UPZ dan lembaga lain hendaknya meningkatkan perannya dalam menghimpun dan menasharufkan harta zakat, baik mal dan fitrah.
Keempat, MUI Jateng mengajak umat Islam meningkatkan solidaritas dan saling membantu antarsesama, khususnya antartetangga di suatu kawasan. “Kelima, Tausiyah ditujukan kepada seluruh umat Islam di Jawa Tengah dan pengelola masjid/ musala. Untuk itu, MUI dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) kabupaten/ kota di Jateng, diharapkan menyosialisasikan tausiyah ini,” ujarnya. (rls/ adb, ros, rid)