
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Selasa sore lalu, panitia Rebo Wekasan Masjid Wali Al-Ma’mur Desa Jepang, Kecamatan Mejobo berkeliling kampung sembari menginformasikan, bahwa tidak membuka antrean bagi masyarakat untuk mengambil “banyu salamun”.
Namun begitu, masyarakat tidak khawatir, lantaran “banyu salamun” oleh panitia kemudian “dikemas” untuk didisrribusikan kepada warga, melalui ketua RT masing-masing.
Tidak ada antrean, bukan berarti tidak ada kesibukan. Kesibukan luar biasa tetap nampak di masjid wali tersebut, untuk mengemas air untuk kemudian dikirim ke warga.
Adalah para remaja dan pemuda desa yang tergabung dalam beberapa organisasi seperti IPNU, IPPNU, Karang Taruna, GP Ansor dan lainnya, yang tak kenal lelah mengemas air (banyu) salamun itu.
Kesibukan luar biasa, nampak. Namun tidak ada kerumunan. Apalagi, pada kesempatan itu, aparat keamaan dari TNI maupun Polri juga ikut membantu pengamanan penyiapan banyu salamun sebelum didistribusikan.
Selain TNI dan Polri, personel Banser juga siaga di area Masjid Wali Al-Ma’mur, untuk membantu pengamanan dan kelancaran proses penyiapan banyu salamun. Banyu salamun yang telah dikemas, pun kemudian dinaikkan di mobil jenis Colt, untuk dikirim kepada warga melalui ketua RT. (gie, ros, mail/ rid, adb, luh)