
KAMPAR,Suaranahdliyin.com – Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Al-Jauhari berdiri tahun 1996 di desa Sungai Putih, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Riau. Pondok pesantren ini termasuk berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah.
Berdirinya pesantren ini tidak bisa dipisahkan hubungannya dengan pasangan Kyai Imam Muajib dan Nyai Miskiyah. Dari jerih payah dan kepedulian beliau berdua terhadap syiar agama Islam dan dukungan masyarakat desa, Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum berdiri di bawah naungan Yayasan Nahdlatul Ulum Al-Jauhari.
Sosok Kyai Imam Muajib ini pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur hingga tamat. Selanjutnya merantau ke Provinsi Riau tepatnya di Bengkalis sejak tahun 1976 hingga 1982, pada saat itu beliau dikaruniai putra kelahiran 1979 bernama Aris Al-Jauhari.
Tahun 1982 hingga tahun 1992 pernah menetap di Kota Pekanbaru dan dikaruniani putra ke dua kelahiran tahun 1985 bernama Sulis Ihsandin. Tahun 1992 pindah dan menetap di Desa Sungai Putih, belau dikaruniani putri ke 3 kelahiran tahun 1994 diberinama Elfi Ulfa Masfufah.
Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum adalah satu – satunya yang ada di Desa Sungai Putih sehingga banyak santri yang berdatangan menimba ilmu. Berkat ketenaran, karomah serta kebaikannya, Pondok Nahdlatul Ulum ramai santri berdatangan mondok dari berbagai daerah hingga Pasir Pengaraian.
Kyai nyentrik kelahiran Jombang Jawa Timur tersebut adalah tulen kyai Nahdlatul Ulama yang getol menyebarkan dakwah serta pengobatan hikmah membuat beliau terkenal. Motor Yamaha RX King adalah alat tranportasi saat berdakwah ke berbagai daerah.
Tahun 2011, Kiai Mujjab menghadap Sang Kholik. Kepemimpinan pondok dilanjutkan putranya bernama Gus Imam Hanafi yang merupakan lulusan pesantren di Jombang Jawa Timur. Bak buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Gus Imam Hanafi memiliki kemampuan di bidang pengobatan ahli hikmah.
Gus Hanafi mengantarkan pondok pada puncak kemajuan. DI pesantren ini, mulai dikembangkan pelatihan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa yang merupakan salahsatu Badan Otonom Nahdlatul Ulama.
Gus Imam Hanafi pernah menjabat Sekretaris PSNU Pagar Nusa Pimpinan Cabang Kampar masa khidmat 2005-2010, Ketua PSNU Pagar Nusa Pimpinan Cabang Kampar masa bhakti 2010-2015.
Gus Imam Hanafi merupakan pelopor berdirinya pencak silat Pagar Nusa di Kabupaten Kampar, sebelumnya Pencak Silat Pagar Nusa berbasis kultural pernah eksis sekitar Tahun 1995 yang dibawa oleh pendekar Pagar Nusa dari Daerah Lampung bernama KH. Maksum Marsudi.
Berkat tangan dingin Gus Imam Hanafi, Pencak Silat Pagar Nusa terus berkembang bahkan telah menyumbangkan atlit Pospeda mewakili IPSI Kabupaten Kampar, beliau tutup usia terbilang masih muda yaitu 42 Tahun pada Tahun 2017 lalu.
Estafet kepemimpinan diteruskan oleh putri Kyai Imam Muajib yaitu bernama Elfi Ulfa Masfufah S Pd. Ia lulusan Universitas Riau (UNRI) jurusan Bahasa Indonesia. Tahun 2021 estafet kepemimpinan Pondok Pesantren dilanjutkan oleh putra Kyai Imam Mujib bernama Gus Aris Al-Jauhari yang memiliki motivasi tinggi memajukan pondok pesantren terutama pembangunan gedung baru, merenovasi gedung lama, mewajibkan ekstrakurikuler pelatihan Silat Pagar Nusa bagi siswa kelas 1 MTs hingga kelas 3 MAs.
Tahun 2022 Yayasan Nahdlatul Ulum Al-Jauhari telah berbadan hukum yang telah diperbaharui dengan Akte Notaris : No. 2, 4 Januari 2022 Salmah Khairani SH. dan tercatat di Kemenkumham (Kementrian Hukum dan Hak Asasi Mansia) Nomor : AHU-AH.01.06-0000687 tertanggal 5 Januari 2022.
Pondok pesantren yang beralamat di Jl. Teratai V RT/RW 015/006 Desa Sungai Putih, kini telah melangsungkan kegiatan hadroh, pencak silat, pidato, kitab kuning, tahfdz.
Kegiatan pondok pesantren dapat terlaksana hingga kini berkat kegigihan para pengurus yayasan dan dewan asatidz/ah diantaranya Ibu Nyai Miskiyah, Sulis Ihsanudin, Kyai Syamsul Arifin, Indah Fuadiah, gus Aris Al-Jauhari, Joko Saputra S.HI, Farida Raya Rambe S.Pd, Mourent Revelsonya S.Pd, Ulfi Ulfa Masfufah S Pd, dan para pendidik lainnya.(Ditulis dari penuturan Gus Aris Jauhari kepada nur Sahrum/adb)