
MAGELANG, Suaranahdliyin.com – Pameran Bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bertajuk Economy Creative Student Expo (ECSE) turut memeriahkan agenda Konferwil IPNU IPPNU Jawa Tengah, Jumat-Ahad (16-18/12). Bazar diikuti 40 stand terdiri dari perwakilan 36 PC IPNU-IPPNU se-Jawa Tengah dan 4 PAC se-Kabupaten Magelang.
Menurut penuturan Ketua Panitia OC, Ilmiana Wulansari, menjadi bagian dalam rangkaian Konferwil, Economy Creative Student Expo (ECSE) menjadi salah satu program untuk menstimulus jiwa bisnis para pelajar NU.
“Kita juga memberikan wadah bagi pelajar NU yang sudah memulai bisnis. Selain online, tidak menutup kemungkinan pasar offline juga butuhkan,”katanya.
Pentingnya enterpreneur juga disampaikan Ilmiana, sebab organisasi IPNU IPPNU termasuk swadaya sehingga pendanaannya dari pengurus sendiri. Kalau mereka bisa berdaya dari UMKM maka dari saat ini terus digalakkan.
“Expo kali ini memang difokuskan pada potensi kader IPNU IPPNU. Apalagi melihat potensi setiap kabupaten dengan khas baik dari sisi kuliner maupun produk UMKM, ”
Selaras dengan tema Konferwil, bahwa di tahun 2030 hingga 2045 nanti akan menikmati bonus demografi sehingga harus mempersiapkan kader muda untuk menyambut bonus demografi.
Melalui ECSE, hadir memberikan wadah rujukan kader anak muda yang membutuhkan pekerjaan. Tidak hanya enterpreneur mereka juga dibekali sisi kognitif melalui seminar guna mengajak pemuda agar open mind terhadap isu di masyarakat.
Ia ingin agar konferwil Konferwil yang diikuti, 400 peserta masing masing cabang 4 orang IPNU 4 IPPNU ini kondusif dan full bahagia sebab pemilihan ketua bagian yang sensitif.
“Kita dihadapi konidis yang menguras emosional maka dari itu selalu menjaga kesehatan mental masing-masing,” harapnya.

Jendral Manager LPN Pekalongan, Achmad Shochib, menyampaikan, pentingnya jiwa enterpreneur dalam IPNU IPPNU demi kemajuan organisasi.
“Hal ini sudah diterapkan oleh pelajar Pekalongan dalam LPN, yang tentunya bisa menjadi referensi untuk yang lain,” katanya.
Achmad Shohib menambahkan, untuk PC Pekalongan fokus pada penjualan produk seragam batik, peci dan sarung. Di samping itu, LPN Pekalongan juga memiliki reseller dalam lembaga ekonomi di beberapa pimpinan cabang.
“Seperti salah satunya produk peci, kita bekerja sama dengan Kudus untuk produksinya,” imbuhnya.
Menurut Achmad Shohib, pemajuan ekonomi melalui usaha memang harus secara profesional dalam artian tidak suka rela.
“Yang juga diperhatikan juga adalah pemasaran untuk menjaga eksistensi dan juga kualitas produk”, ungkapnya.
Ketua PAC Kledung, Agung Prasityo, mengaku senang bisa hadir pada agenda konferwil IPNU IPPNU Jateng. Menurut Agung, kinerjanya kepengurusan yang telah berjalan memiliki kinerja yang bagus utamanya hadirnya program Konco Sinau.
“Program ini bisa melibatkan adik-adik pada tingkat SD – SMA, untuk giat pelajar saat pandemi dibarengi,” ujarnya.
Ia berharap, PW IPNU IPPNU ke depan semakin eksis semakin mengedepankan tata kerja organisasi yang terstruktur dari tingkatan pusat sampai anak ranting.(umi/adb)