Maulana Kamal Fajriyanto, Mahasiswa UMK yang Berprestasi di Cabang Seni Beladiri Tae Kwon-Do  

0
66
Maulana Kamal Fajriyanto/ Foto: istimewa

KUDUS, Suaranahadliyin.com – Rasa haru dan bangga nampak di raut wajah Maulana Kamal Fajriyanto, salah satu mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK).

Betapa tidak. Maulana Kamal Fajriyanto menorehkan prestasi membanggakan di cabang Tae Kwon-Do, yang tentu saja berperan dalam mengharumkan nama almamaternya.

Dia yang menjabat Wakil Ketua Divisi Tae Kwon-Do UKM Olahraga UMK periode 2024–2025, ini tertarik dalam seni bela diri tersebut sejak awal masuk kuliah di UMK.

Dan dari ketekunannya berlatih, berbagai prestasi pun kini sudah diraihnya. Di antaranya Juara I Pangdam IV/ Diponegoro Cup Tae Kwon-Do Open Tournament pada 31 Mei – 1 Juni 2025, serta Juara III Pugnator Yogyakarta Sport Tourism Tae Kwon-Do International Championship pada 3 – 5 Oktober2025 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Fajri mengyampaikan, bahwa motivasi terbesarnya untuk menekuni seni beladiri Tae Kwon-Do datang dari keluarga, pelatih, orang-orang terdekatnya termasuk pihak kampus (universitas).

“Motivasi saya yang paling utama adalah membanggakan keluarga saya. Karena tanpa support dari kedua orang tua, tidak akan mencapai titik ini. Selain itu, dukungan dari teman terdekat dan pelatih, membuat motivasi saya semakin kuat untuk berprestasi di kancah nasional hingga internasional,” katanya.

Di tengah kesibukan perkuliahan, ia tetap mampu mengatur waktu antara akademik dan latihan. Aktivitas kuliah dijalaninya sejak pagi hingga sore hari, kemudian dilanjutkan dengan latihan taekwondo secara rutin.

“Saya biasanya latihan sepulang kuliah sekira pukul 17.00 sampai 18.00 dengan intensitas ringan. Latihan rutin dilakukan setiap Senin dan Rabu, ditambah latihan mandiri di rumah pada hari Kamis dan Jumat pukul 18.00 sampai 19.30. Pola ini membantu saya tetap disiplin dalam manajemen waktu sebagai atlet,” ujarnya.

Namun demikian, perjalanannya menjadi atlet tidak lepas dari berbagai tantangan, terutama pada aspek fisik dan intensitas latihan.

“Tantangan terbesar itu dari latihan fisik dan intensitasnya. Latihan yang terus-menerus tentu menguras tenaga, apalagi jika fisik tidak dipersiapkan dengan matang. Selain teknik, latihan fisik juga sangat menguras energi,” ungkapnya.

Ia pun menyampaikan, bahwa pihak kampus memberikan dukungan penuh terhadap mahasiswa berprestasi di bidang olahraga.

“Kampus sangat terbuka dan mendukung atlet yang membawa nama baik UMK. Bentuk apresiasi yang diberikan salah satunya berupa bonus bagi atlet berprestasi,” katanya yang bertekat untuk terus meningkatkan prestasinya. (*)

Nurul Badriyah, mahasiswa Prodi KPI FDKI UIN Sunan Kudus.

Comments