KH Mustamir Abdul Mu’in Ajak Bersihkan Hati dari Rasa Dendam dan Tidak Ikhlas

0
457
KH Mustamir Abdul Mu’in menyampaikan tausiyah dalam Jam’iyyah Kubro ke-14 PC JQHNU Boyolali, baru-baru ini

BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Pimpinan Cabang (PC) Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Boyolali menyelenggarakan Jam’iyyah Kubro ke-14 dan Majelis Khatmil Quran di Pesantren Madrasatul Quran dan Tahfidzul Quran Suruhan, Karangjati, Wonosegoro pada Ahad (15/12/2024) lalu.

Pada kesempatan itu, pengasuh Pesantren Al Ghuraba’ Kudus, KH Mustamir Abdul Mu’in mengajak jamaah yang hadir mengambil pelajaran dari ayat-ayat Al Quran, karena 30 juz dari Al Quran itu ternyata bekal kita untuk hidup termasuk dalam politik, semua ada dalam Al Quran.

“Cuma caranya panjenengan harus ngaji, tidak boleh cari-cari sendiri. Caranya tanya kiai. Konsepnya, mau’idhatum mir rabbikum wa syifaa ul lima fishshuduuri (pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada),” tutur Kiai Mustamir.

Kiai Mustamir menjelaskan, bahwa sekarang ini yang susah itu hati yang bersih, lepas dari hasut, dengki, dan tidak senang dengan orang lain.

“(Maka) Jangan sampai kita yang hafal Al Quran punya rasa yang tidak senang, (apalagi) takabur, (karena) itu yang bisa merusak,” jelasnya lebih lanjut.

Ditambahkannya, terkadang ‘Pak Kiai’ yang merusak dengan komentarnya: “Alah.. sama saja, yang penting yang mengasih duit.”

“Itu yang merusak. Kalau kita yang jadi acuan karena (pamrih) uang, sementara hati kita tidak ke situ, jangan mengharap kamu menjadi kekasih Allah. Walau berdoa siang malam, tidak (akan) dikabulkan Allah, karena hatimu yang satu itu kamu jual dengan (uang) Rp 300 ribu,” tuturnya.

Lebih lanjut Kiai Mustamir mengutarakan, bahwa lebih baik fakir daripada mendukung suatu pilihan dalam pilkada atau lainnya jika tidak sesuai hati saya. “Hati nurani itu (harus) dijaga!” pesannya.

“Guru saya KH Sya’roni berkata, bila sesuatu itu banyak, maka murah, kecuali yang bisa memenuhi adab. Dahulu orang hafal Al Quran itu (belum banyak) hebat, sekarang di mana-mana banyak yang hafal Al Quran,” tuturnya.

Maka Kiai Mustamir mengajak bagi penghafal Al Quran yang sudah dipilih Allah dan diwarisi Al Quran agar jangan aneh-aneh. Semisal orang hafal Al Quran sentimen (bersikap berlebihan) tentang pilihan bupati.

“Maka kita harus perang, hati dibersihkan dari rasa dendam dan rasa tidak ikhlas,” ujarnya.

Ketua PC JQHNU Boyolali, KH Ahmad Zukhrufussurur, mengatakan, di antara kegiatan JQHNU Boyolali yakni mengadakan Jam’iyyah Kubro dua kali setahun. Gelaran yang ke-14 ini diadakan di Pimpinan Anak Cabang (PAC) JQHNU Wonosegoro dan Wonosamodro.

“Anggota JQH tidak hanya qurra’ dan huffazh saja, juga ada muhibbin yang benar-benar ikut. Silakan muhibbinnya dibentuk untuk penguatan JQH,” katanya dalam pengajian yang dihadiri sekitar 500 jamaah ini. (sis/ ros, adb)

Comments