MA Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria Gelar Gebyar Turats Islami  

0
496
Salah satu santriyah MA Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muriamengikuti gelaran Gebyar Turats Islami

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Selama dua hari, MA Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria menyelenggarakan Gebyar Turats Islami, belum lama ini.

Gelaran Gebyar Turats Islami digelar, sebagai ruang bagi para santriyah untuk mengasah kemampuan (keterampilan) dalam bidang kajian kitab salaf.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang kitab, kemampuan berbahasa, dan mengasah kreativitas kami,” terang salah satu santriyah, Syahla Habibah.

Ustaz Prima Kurnia Rahman SAg, mengutarakan, Gebyar Turats Islami ini bertujuan untuk melatih santriyah dalam membaca kitab-kitab salaf. “Untuk mengasah potensi dan keahlian santriyah dalam membaca, memahami dan memperdalam kajian kitab salaf Islam,” tuturnya.

Lebih lanjut Ustaz Prima menambahkan, bahwa Gebyar Turats Islami ini juga untuk memberikan wadah bagi para santriyah supaya berani tampil dan menunjukkan kemampuannya di depan publik.

“Yang terpenting lagi, diharapkan para santriyah mendapat keberkahan para ulama serta dapat menjadi kader penerus perjuangan para ulama,” tegasnya.

Sedang Kepala MA Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria, KH Nur khamim Lc PgD MPd, bahwa ada  dua hal yang menginspirasi penyelenggaraan Gebyar Turats Islami ini.

“Pertama, Surah At-Taubah ayat 122 yang menyatakan bahwa harus ada pembagian tugas dalam masyarakat. Sebagian harus menuntut ilmu dan mendalami agama Islam, supaya ajaran-ajaran agama dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan bermanfaat, sehingga kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan,” terangnya.

Abah Khamim -sapaan akrab KH Nur khamim Lc PgD MPd- menjelaskan, menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama, bertujuan untuk mencerdaskan umat dan mengembangkan agama Islam, agar dapat disebarluaskan dan dipahami oleh semua lapisan masyarakat.

“Kemudian sesuai visi pondok penggalan pertama, ‘Terwujudnya hafidhah Qurani amali’, yang berarti bahwa nilai-nilai ayat al-Quran yang sudah dihafal, harus diaplikasikan. Itu bisa terwujud apabila seseorang memiliki kemampuan memahami, menggali, meng-istinbat serta mengeksplorasi nilai serta hikmah makna dalam al-Quran,” ujarnya.

Sedang inspirasi kedua menurut Abah Khamim, bahwa Imam Syafi’i memiliki pengikut mazhab terbesar, karena Imam Syafi’i itu punjer, pusat.

Setelah Rasulullah wafat, para Sahabat hijrah. Ada sahabat yang berada di Madinah, sanad keilmuan Imam Syafi’i bersambung melalui Sahabat Abdullah bin Umar. Kemudian ada Sahabat yang berada di Makkah, sanad keilmuan Imam Syafi’i bersambung melalui Sayyidina Abdullah bin Abbas.

“Selanjutnya, ada Sahabat yang hijrah ke Iraq, sanad keilmuan Imam Syafi’i bersambung melalui Sahabat Abdullah bin Mas’ud. Itulah beberapa di antara rahasia Madzhab Syafi’i tersebar di mana-mana,” ungkap Abah Khamim dalam acara yang juga dihadiri Drs KH Abdul Manaf (ketua Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria/ YM2SM). (ulya, fida/ ros, rid, adb)

Comments