
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Disamping kontribusi ulama dan tokoh-tokoh Jawa Tengah dan Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto saat itu, peran tokoh nasional seperti Gus Dur juga ikut tercatat dalam membesarkan Universitas Wahid Hasyim (Unwahas). Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Wahid Hasyim Semarang Noor Achmad dalam acara Dies Natalis Unwahas di Aula Fakultas Kedokteran, Nongkosawit, Sabtu (08/08/2020).
“Kita patut berterima kasih kepada keluarga KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang telah mewakafkan tanah untuk pengembangan kampus Unwahas Sampangan,” ucap guru besar Unwahas yang juga sekretaris dewan pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Pusat ini.
Noor Achmad juga menceritakan bagaimana sejarah berdirinya Unwahas. Beberapa tokoh yang berperan atas lahirnya Unwahas dan juga saksi sejarah, hadir dalam acara tersebut. Diantara yang hadir adalah mantan ketua PWNU Jawa Tengah KH. Achmad, mantan Gubernur Jawa Tengah Ali Mufiz, Ketua JATMAN Jateng KH. Dzikron Abdullah, serta tokoh dan ulama yang lain.
“Kemudian yang tidak boleh dilupa, peran para kiai kharismatik di Jawa melalui doanya, seperti Mbah KH. Dimyati Pandeglang, Mbah KH. Dimyati Wonosobo, Mbah KH. Abdul Hamid Pasuruan juga turut mewarnai sejarah Unwahas di awal pendiriannya,” jelas Noor Achmad.

Sementara itu, ketua kegiatan dies natalis Helmy Purwanto mengatakan seharusnya rangkaian kegiatan dies natalis kali ini akan diadakan pula pengukuhan dua guru besar Unwahas, yakni Mudzakkir Ali dan Noor Achmad.
Namun karena pandemi, kegiatan pengukuhan pun dibatalkan dan acara dies natalis dilakukan secara sederhana dengan pembacaan tahlil untuk para sesepuh, pembacaan manaqib oleh KH. Dzikron Abdullah, serta ziarah ke makam pendiri Unwahas KH. Syamsuddin Anwar.
“Kegiatan ziarah ke makam pendiri Unwahas KH. Syamsuddin Anwar di Kudus, dilakukan sebagai bagian dari tradisi ahlussunnah waljamaah annahdliyah dalam mendoakan para tokoh yang ikut membangun Unwahas,” tutup Helmy Purwanto ketua kegiatan dies natalis yang juga Wakil Rektor Unwahas. (Syakur/ rid, ros)