
SUMENEP,Suaranahdliyin.com – Kader Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII) diminta tidak tinggal diam terhadap permasalahan yang muncul di pemerintahan maupun lingkungan sekitar. Setiap kader harus memiliki jiwa petarung dengan turut mencarikan solusi.
Pernyataan itu disampaikan ketua PMII Rayon Sosial Politik Universitas Wiraraja Madura Yusril Adyan dalam acara Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) IV bertema PMII not for Sale di Desa Romben Rana, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jum’at (18/12/2020).
Yusril menegaskan kader PMII harus selalu meningkatkan skill dan membumikan nilai-nilai Ahlussunnah Aswaja. Begitu pula, kader harus tetap berpikir kritis dalam menyampaikan pendapat untuk bertindak secara transformatif.
“Kalian sebagai kader PMII tidak boleh ciut keberaniannya dalam menyuarakan kebenaran,”tandasnya di hadapan 48 peserta MAPABA yang sebagian besar mahasiswa baru Universitas Wiraraja Madura,
Terkait tujuan MAPABA, Yursil menjelaskan untuk memperkenalkan PMII kepada mahasiswa baru Universitas Wiraraja sekaligus menanamkan nilai-nilai Aswaja. Termasuk pula memberikan rangsangan agar menjadi mahasiswa aktif baik di kampus maupun organisasi ekstra kampus.
“MAPABA tahun ini agak berbeda karena masih pada masa pandemi sehingga pelaksanaanya menggunakan protokol kesehatan yang ketat,”ujarnya.

Kegiatan Mapaba yang berlangsung mulai Jum’at-Senin (18-21/12/2020) ini menghadirkan 9 narasumber untuk menyampaikan materi. Diantaranya mater Bedah Tema oleh Rifan Anshory, S.AP , Sejarah Dialektika Keorganisasian PMII ( Khairur Rasyidi, Study Gender Keorganisasi-an dan Politik disampaikan Helmiyatul Umam, Nilai Dasar Pergerakan (NDP) oleh Ainur.
Kemudian, Sejarah dan Doktrin ASWAJA disampaikan Andi Kholis, Anatomi Negara oleh Sahabat Imam Hidayat, S.AN, M.AP , Analisis Diri ( Ainul Yakin), Analisis Sosial (Qudsiyanto, S.H) dan Diskusi Panel dipandu Syaiful Bahar.(Adika Hary Hermawan/adb)