OBITUARI
K.H. Burhan Jamil MY, Tokoh Penggerak NU Jambi

0
4680
KH.Burhan Jamil My (alm)

TEBO, Suaranahdliyin.com – Innalillahi wainna Ilaihi rajiuun, duka mendalam masih dirasakan masyarakat atas wafatnya pengasuh Ponpes Raudhatul Mujawwidin Tebo, Jambi, KH.Burhan Jamil MY, Sabtu (12/9/2020) kemarin. Meski sudah tiga hari berpulang, makam almarhum masih ramai dikunjungi para peziarah dari dalam maupun luar kota.

K.H. Burhan Jamil MY atau lebih sering disebut Abi Burhan, dipanggil oleh Allah pada Sabtu,(12/9/2020) sekitar pukul 06.30 WIB di Pondok Pesantren Ayatirrohman Parung Bogor saat mengikuti pelatihan sekaligus silaturahim keluarga dan tokoh-tokoh NU. Almarhum dibawa pulang dan dimakamkan di Komplek Pesantren Raudhatul Mujawwidin Tebo.

“Selain  telah lama menderita diabetes, stamina beliau selama di Bogor menurun karena kelelahan dengan segala aktivitas agenda kegiatan yang dilaksanakan.”ujar Ketua tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Singkut Sarolangun Ustad Muttaqin.

Ustad Muttaqin mengutarakan Abi Burhan adalah sosok pecinta bahkan pengerak NU, khususnya di wilayah Jambi Barat. Meski sedang kondisi sakit, Abi selalu tetap semangat tak pernah surut dalam berhidmah termasuk mengikuti kegiatan Nahdlatul Ulama.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PCNU Bogor yang membantu proses pemulasaraan jenazah dan membantu kepulangan jenazah menuju Jambi,”ujarnya yang turut mendampingi Abi Burhan selama di Bogor.

KH.Nashihun Alhafidz, Rois Syuriah MWC NU Rimbo Bujang, Tebo mengatakan hidup Abi dipersembahkan untuk agama dan NU. Menurutnya, Abi dan NU bagai sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan.

“Kami sering berdiskusi tentang NU dan pemikiran-pemikiran Abi sangat menginspirasi kami untuk semangat berkhidmah untuk NU Rimbo Bujang.”tuturnya.

Bahkan, lanjut Nasihun, Ponpes Raudhatul Mujawwidin adalah pionir pendirian Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU Kab.Tebo. Hidup Abi Burhan dihabiskan memikirkan NU dan umat.

“Jadi wajar saja saat beliau pergi, masyarakat Tebo dan sekitarnya sangat terpukul dan merasakan duka mendalam.”imbuhnya

K.H.Burhan Jamil lahir di Grobogan, 09 Juni 1967. Beliau adalah murid dari K.H.Sya’roni Kudus. Setelah cukup menimba ilmu di Kudus Abi Burhan pindah ke Jambi dan berjuang merintis mendirikan ponpes Raudhatul Mujawwidin bersama sang istri nyai Ulil Azmi Dewi Khafsoh (asal Mojokerto Jatim).  Oktober nanti ponpes yang diasuhnya genap berusia dua puluh lima tahun.Sekolah Formalnya Terdiri dari jenjang TPQ, RA, MI, MTs, MA, Mualimin Mualimat, dan SMK.

Dimata ustadz dan santri, Abi termasuk sosok yang ramah, halus dan bijaksana. Menurut dean pengajar Ustadzah Al-Barokah, Abi memiliki keilmuan yang sangat luas, dan sosok kiai yang multitalent dan juga visioner serta sangant ngemong, ngopeni ustadz dan santri.

“Kami keluarga besar Raudhatul Mujawwidin sangat merasa kehilangan, Abi adalah guru sekaligus bapak kami. Mewakili keluarga, kami menghaturkan terima kasih kepada semua yang hadir memberi penghormatan pada Abi yang dari Tebo maupun yang dari luar Tebo,”ujar perempuan yang dikenal sebagai adik ipar Abi Burhan.(nay/adb)

Comments