KUDUS, Suaranahdliyin.com – Literasi menjadi hal yang sangat penting bagi manusia. Seseorang dengan kemampuan literasi bagus, bahkan akan bisa melakukan banyak hal dalam hidupnya. KH Husein Muhammad, salah satunya.
Kiai yang konsens dengan isu gender dan feminisme itu, di depan para santriyah Pesantren Riset dan Literasi Prisma Quranuna Kudus, bahkan mengaku sudah berkeliling lima benua untuk kepentingan ilmiah/ literasi.
“Saya alhamdulillah sudah keliling lima benua, gratis, untuk kepentingan ilmiah/literasi,” tegasnya dalam kunjungannya di pesantren tersebut.
Mengutip Jalaluddin Rumi, dia menyampaikan, bahwa “Kematian bukanlah yang aku khawatirkan, karena menurut aku, kematian bukanlah akhir dari segala-segalanya,” ungkapnya.
Rumi menambahkan, “Masih ada pertanggungjawaban. Masih ada proses. Itu (kematian) hanyalah istirahat sementara, persinggahan saja. Masih menunggu waktu pertanggungjawaban,” tegasnya.
Lalu, apa yang ditakutkan? Lebih lanjut Rumi sebagaimana dikuti Kiai Husein, mengemukakan, ” … yang aku gelisahkan adalah ketika aku mati tidak meninggalkan sesuatu yang membuat aku hidup selama-lamanya. Apakah itu? Ya, karya. Tulisan. Buku, atau kitab,” tuturnya. (rina, uun/ ros, rid, adb)
