- 534 Kader Ikuti Pembaretan Banser Kudus

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Sebanyak 534 kader pemuda mengikuti pembaretan Banser Kabupaten Kudus. Sejumlah tokoh juga tampak hadir mengikuti pembukaan acara di Lapangan Desa Gondangmanis, Sabtu (29/09/19).
Ketua PC GP Ansor Kudus, H. Sarmanto Hasyim mengatakan agenda pembaretan merupakan kegiatan puncak pengkaderan untuk bisa menjadi seorang Banser. Menurutnya, Banser sebagai kader inti Ansor yang mengemban amanah kebangsaan di NKRI.
”Banser adalah kader inti ANSOR. Sebagai kader inti, Banser memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam internal organisasi NU sebagai Jam’iyyah kegamaan, sosial dan kemasyarakatan sekaligus kebangsaan di NKRI,” tuturnya.
Dalam amanatnya, Sarmanto juga mengatakan, bahwa NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan dunia, memiliki andil yang sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan, serta berperan penting dalam lahirnya NKRI. Maka, sangat wajar, jika ghiroh perjuangan dan semangat nasionalisme, selalu mengalir dalam darah dan denyut nadi pada diri setiap Banser.
”Bukanlah sebuah kesombongan, Banser selalu terlibat dalam setiap peristiwa penting bangsa ini. Banser tidak akan pernah berkhianat terhadap NKRI. Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Banser menjadi garda terdepan sekaligus benteng terakhir bagi NKRI,” tegasnya.
Sarmanto menambahkan, Banser akan selalu bergandengan tangan dengan TNI, Polri, Pemerintah serta semua pihak yang sepakat dengan nilai-nilai toleransi, nilai-nilai kemanusiaan yang ramah dan penuh kasih sayang. Demikian dilakukan demi tumbuh kembangnya Islam Aswaja dan tegaknya NKRI.
”Dan pada saat yang bersamaan, Banser siap melawan dan menghadang siapapun yang hendak merusak, merongrong, dan menghancurkan NKRI yang kita cintai ini,” kata H. Sarmanto.
Banser, imbuh dia, tidak akan memberi ruang gerak terhadap ideologi radikalisme, ektremisme, dan terorisme. Hal itu mengingat bahwa para ulama’ dan masyayikh pendiri NU, telah mengajarkan dan mewariskan kepada kita, Islam yang yang ramah, penuh toleransi dan cinta damai dalam kehidupan sehari-hari.
”Ingat, bagaimana Kanjeng Sunan Kudus berdakwah menyebarkan Islam di Kudus dan sekitarnya dengan cara yang santun. Beliau melarang santri-santrinya agar tidak menyembelih sapi, karena tidak ingin menyakiti perasaan dan hati umat agama lain. Nilai-nilai kearifan lokal semacam ini harus dipertahankan dan dilestarikan,” jelasnya.

Ia kemudian meminta kepada seluruh kader agar terus aktif mengawal kebhinekaan, persatuan dan kesatuan di NKRI. Bahu membahu bersama semua pihak, utamanya untuk menjaga keamanan dan kondusivitas Kabupaten Kudus.
”Kepada semua Kader dan anggota Banser di Kabupaten Kudus, kami instruksikan untuk selalu giat dan pro aktif dalam menjaga NKRI bersama-sama komponen masyarakat lainnya sesuai PD PRT organisasi, sesuai garia komando dan Instruksi Pimpinan,” tandasnya.
Hadir pada kesempatan ini Plt. Bupati Kudus, H.M Hartopo, MH., MM., Dandim 0722/Kudus Letkol. arm Irwansyah, S.A.P, Ketua PCNU Kudus H. Asyrofi Masyito, Ketua NU Care-LAZISNU Kudus K. Sya’roni Suyanto, Kepala Desa Gondangmanis Zumrotus Saidah, seluruh jajaran pengurus cabang Badan Otonom NU, segenap jajaran Muspika Kecamatan Bae. (rid, gie/adb, ros)