
JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Dai asal Yogyarakarta, KH Ahmad Muwafiq, meminta panitia Muktamar PBNU agar tidak tergesa-gesa dan eksklusif dalam menyelenggarakan Muktamar NU ke-34 di Lampung. Menurutnya, Muktamar yang digelar secara tergesa-gesa dan dan tertutup, dikhawatirkan tidak akan melibatkan warga NU.
Gus Muwafiq -sapaan KH Ahmad Muwafiq- mengutarakan, inti dari keberhasilan Muktamar adalah keterlibatan sebagian warga NU dalam pesta Muktamar NU. Sebab selama ini yang menjadi penopang organisasi NU adalah warga NU itu sendiri. Karenanya, sangat penting mempertimbangkan keterlibatan warga NU dalam meramaikan Muktamar.
“Pada 17 atau 20 Desember kok mau dilaksanakan Muktamar, itu belum waktunya. Karena masyarakat yang mau mengaji bersama saya setiap hari ini ingin terlibat di Muktamar NU. Mereka datang untuk jual nasi, jual odong-odong, atau apa saja,” kata Gus Muwafiq di Jakarta, Kamis (2/12/2021) kemarin.
Dia mengemukakan, waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Muktamar adalah pada Juni 2022 mendatang. Sebab pada bulan itu cuaca di Indonesia sudah memasuki musim panas, dan warga NU diharapkan akan banyak yang terlibat meramaikan Muktamar.
“Saya tetap menyarankan, agar waktu pelaksanaan Muktamar dipertimbangkan. Sekira Juni (2022), biar bisa ikut semua. Terang suasanananya, gak hujan gak becek. Jamiyyah dan Muktamar itu seharusnya begitu. Itu lebih fair karena jamiyyah bisa ikut,” tuturnya.
Dikatakan lebih lanjut, esensi Muktamar tidak sekadar pemilihan pimpinan PBNU. Namun merupakan ajang besar yang ditunggu-tunggu warga Nahdlyiyyin secara luas. “Muktamar jangan hanya memikirkan untuk memilih ketua saja. Rakyat yang selama ini menjadi penopang NU, juga harus dipikirkan,” tegasnya. (rls/ ros, rid, adb)