
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Pengasuh pondok pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus KH. M. Ulil Albab Arwani (Gus Bab) menyebut muqri’ (pengajar Alquran) sebagai sebaik-baik manusia. Hal itu disampaikannya dalam Pelatihan Bimbingan Muqri’ Metode Yanbu’a di Pondok Pesantren AFAADA Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali, Ahad (16/02/2020).
“Seperti diterangkan dalam hadits, sebaik-baiknya manusia yang berjalan di muka bumi adalah yang mengajarkan Al-Qur’an,” jelas KH. M. Ulil Albab Arwani dihadapan 1.000 jamaah itu.
Untuk itu, lanjut Gus Bab, para muqri’ sudah semestinya belajar kepada ahli al-Qur’an yang memiliki sanad hingga Rasulullah. Yanbu’a sendiri adalah metode baca tulis dan menghafal Al-Qur’an yang digagas oleh KH. Arwani Amin Kudus yang masyhur dikenal sebagai santri KH. Munawwir Krapyak.
Diantara kelebihan Yanbu’a, yakni tulisannya sesuai dengan rasm utsmani, bacaannya mengambil lafal-lafal dari Al-Quran, memaparkan bacaan Imam Hafs (qiraah yang masyhur), mengajarkan penulisan huruf arab dan tulisan pegon untuk memaknai kitab kuning, menggunakan mushaf Al-Quddus dari Rasm Utsmani didasarkan terbitan Arab, serta diterangkan bacaan gharib.
Selanjutnya, Gus Bab memaparkan syarat untuk menjadi muqri’ ada tiga hal, yakni, terus belajar kepada ahli al-Qur’an, ikhlas dan memiliki niat yang baik. Selain itu, Gus Bab juga meminta kepada para santri agar paling tidak bisa dua kali khataman dalam satu tahun.
“Sahabat Ali saja disuruh Nabi terus belajar Qur’an dan mengajarkannya. Bahkan Nabi juga mengaji berulang-ulang kepada malaikat Jibril, mudarosah di setiap malam Ramadan,” tambahnya.
Setelah memberi gambaran umum tentang Yanbu’a dan Muqri’ kemudian beliau membimbing jemaah untuk memahami detail metode Yanbu’a, dari penguasaan makhorijul huruf, tajwid, sampai praktik pengajarannya. (khafidz, sis/ rid, ros)