SEMARANG, Suaranahdliyin.com – PW. GP. Ansor Jateng mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penganiayaan dengan korban tokoh NU di Kabupaten Kendal, yakni KH Zaenuri dan menantunya Agus Nurus Sakban, berdasarkan fakta-fakta di lapangan.
H Solahudin Aly, Ketua PW Ansor Jateng, mengemukakan, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan terkait motif pelaku yang dari hasil sementara penyidikan pihak kepolisian, dilatarbelakangi modus perampokan.
Menurutnya, berdasarkan fakta di lapangan, tidak ditemukan indikasi yang mendukung kesimpulan tersebut. “Pertama, pelaku tiba-tiba mendatangi rumah korban dan mengarah ke mobil yang ditumpangi korban. Kedua, tidak ada percakapan antara pelaku dengan korban. Pelaku sekonyong-konyong menyabetkan golok ke arah korban,’’ katanya.
Ketiga, lanjutnya, pelaku sama sekali tidak berusaha merebut tas istri korban yang sama-sama berada di lokasi kejadian, dan tidak melukai saksi-saksi perempuan yang berusaha menghentikannya. ‘’Keempat, jika memang pelaku berniat menjambret, mestinya dia sudah menyiapkan kendaraan atau tumpangan untuk melarikan diri,” terangnya, Senin (19/3/2018).
Gus Solah juga mengaku menemukan fakta lain. Yakni, pagi hari sebelum kejadian, pelaku sempat menyampaikan niatnya kepada salah seorang warga. Pelaku mengatakan ingin membunuh seseorang, tapi siapa orang (yang dijadikan sasaran-Red) tidak disebutkan.
‘’Untuk itu, kami mendesak pihak kepolisian untuk mengungkapnya secara tuntas dan tidak menyederhanakan isu yang malah tidak mendukung dengan fakta yang sebenarnya,’’ tegas Gus Sholah diamini jajaran pengurus PW. GP. Ansor Jateng. (rza/ ros)