
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammad Ali Ramdhani mendukung penuh transformasi perubahan IAIN Kudus menjadi UIN Sunan Kudus pada tahun 2023 mendatang.
Hal ini diketahui usai pihaknya melihat kesiapan instrumen dan persyaratan-persyaratan yang telah dipenuhi IAIN Kudus untuk menjadi universitas.
“Saya melihat instrumen yang ada telah memenuhi persyaratan untuk menjadi uin yang rencananya bernama UIN Sunan Kudus,” katanya kepada awak media usai memberikan sambutan dalam pelaksanaan wisuda IAIN Kudus periode November 2022 di Gedung JHK Kudus, Sabtu (5/11/2022).
Dia juga mengatakan, bahwa baru-baru ini IAIN Kudus menunjukkan perkembangan kualitas akademik yang cukup pesat dengan diraihnya akreditasi unggul pada program studi PIAUD dan PGMI. Ali menilai, perkembangan ini juga dapat mendukung pengajuan kampus untuk mengadakan program S3.
Satu hal yang menjadi catatan bersama, kata dia, desiminasi karyabdan dan publikasi ilmiah dari IAIN Kudus telah mendapatkan pengakuan dari Scimago, atas prestasi menjadi peringkat terbaik 1 di bidang keagamaan di tingkat Asia.
Selain itu, pihaknya juga optimis akan munculnya guru-guru besar baru dalam mendukung peningkatan kualitas akademik di UIN Sunan Kudus nantinya.
“Saat ini sudah ada empat guru besar, saya yakin nanti akan lahir guru besar baru karena melihat potensi di sini luar biasa. Yang jelas kampus harus bisa menghadirkan pendidikan yang tidak hanya horizontal, tetapi juga vertikal baik jenjang s1, pascasarjana dan s3,” tambahnya.
Sedangkan, nama UIN Sunan Kudus sendiri menjadi pilihan civitas akademika kampus untuk meneruskan harapan masyarakat dalam memuliakan salah satu Waliyullah yang ada di Kudus.
“Ini menjadi harapan masyarakat Kudus untuk memuliakan walinya dengan menjadi episentrum peradaban sebagai nama universitas,” bebernya. (sim/adb)








































