Diapresiasi, PMII Goes to Germany

0
3759

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mulai merambah dunia internasional. Melalui akun resminya, mereka merilis acara bertajuk PMII Goes to Germany,1-9 Desember 2018 mendatang.

Dalam agenda itu, PMII akan mengadakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) dan deklarasi Pengurus cabang Internasional Jerman. Dengan mengambil tema Globalizing PMII, Globalizing Islam Nusantara, MAPABA dan deklarasi diadakan berurutan di 4 kota yakni Bremen, Munich, Stutgart (Waiblingen) dan Berlin.

Acara yang bakal dihadiri ketua umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang ini, mendapat apresiasi dari anggota Masjlis Pembina Cabang (MABINCAB) Kudus Dr.H.Kisbiyanto, M.Pd. Menurutnya, PMII Goes to Germany merupakan langkah cerdas sebagai upaya mengembangkan gerakan mahasiswa di level internasional.

“Karena PMII menjadi salah satu gerakan mahasiswa harus bergerak di zaman globalisasi yang penuh peluang dan tantangan. Bukan hanya di skup daerah tapi juga internasional.”ujarnya kepada Suaranahdliyin.com,Jum’at (30/11/2018).

Kisbiyanto mengutarakan globalisasi beserta dampaknya tidak bisa ditolak yang harus disikapi dengan cerdas dan bijak. Dikatakan, kampus masa kini dan masa depan adalah kampus yang mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berwawasan internasional.

“Saya mendukung kuat Goes to Germany ini. Kader PMII harus memiliki wawasan Internasional,”tandas mantan Ketua PMII Sunan Kudus yang sekarang ketua ISNU Kudus.

Dr. H. Kisbiyanto

Ia menekankan PMII sebagai organisasi mahasiswa NU terbesar di Indonesia juga harus terus bergerak di semua kawasan, lokal, nasional, regional, dan internasional. Lokal berarti PMII harus menjadi inspirator pergerakan mahasiswa agar cerdas, kritis dan progresif di kampus masing2. Nasional berarti, PMII harus berkhidmah secara kebangsaan terutama dalam mendukung gerakan Islam moderat (wasathiyah) dan nasionalime keindonesian.

“Sementara level regional, PMII harus mempunyai peran di kawasan Asia Tenggara dengan mensosialisasikan Islam damai ala NU dan ala Indonesia. Di tingkat internasional, berarti PMII harus mempunyai jangka jangkauan dan akses ke semua belahan bumi ini, baik di Asia, Eropa, Amerika, Australia, dan Afrika. “tandasnya

Kisbiyanto menegaskan pihaknya siap membantu untuk akses pembukaaan PCI PMII di luar negeri, terutama negara yang sudah ada PCI Nahdlatul Ulama. Dikatakan, dirinya memiliki akses jaringan aktivis di Tiongkok, Amerika, Belanda, dan beberapa negara lain di Eropa, Australia, ataupun Afrika.

“Saya pernah menyampaikan ke sahabat PB PMII, saya mendukung dan siap bantu aksesnya di luar negeri,”tandas Dosen IAIN Kudus yang pernah berkunjung ke Amerika Serikat. (adb/ros)

 

Comments