Di Kudus, Gus Muwafiq Jelaskan Manfaat Ruwahan dan Puasa

0
1235
Gus Muwafiq di Kedungsari, Gebog, Senin (21/03/22)

KUDUS, Suaranahdlyin.com – Masjid Jami’ Nu Al Ittihad Krandu Kedungsari Gebog Kudus menggelar pengajian akbar bersama KH. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq, Senin (21/03/2022). Pengajian itu dalam rangka ruwahan massal dan menyongsong bulan suci ramadhan 1443 H.

Pada kesempatan itu Gus Muwafiq menyampaikan tausiyah mengenai keutamaan dan urgensi menyambut bulan Ramadhan. “Puasa itu sudah dilakukan sejak zaman dahulu, bahkan sebelum agama islam masuk,” paparnya.

Ia juga menceritakan kisah-kisah nabi terdahulu yang menjalankan tirakat puasa sehingga mendapat banyak mukjizat dan keistimewaan dari Allah.

“Seperti Nabi Idris yang bisa keluar masuk surga dan neraka, nabi daud, nabi musa yang membelah lautan, nabi isa yang bisa menyembuhkan orang buta, semua diajarkan berpuasa,” ceritanya.

Dalam berpuasa, Allah mengajarkan untuk minimal mengekang tiga hawa nafsu manusia, yaitu menahan makan, menahan minum dan bergaul dengan suami atau istrinya. Dengan berpuasa, kata Gus Muwafiq, dapat menghidupkan ruhani manusia menjadi senantiasa ingat Allah.

“Ketika nafsu kita kekang, maka ruhani akan kuat dan tidak akan lupa kepada Allah,” tambahnya.

Bahkan, menurut Gus Muwafiq orang jawa kuno itu bisa sakti dan ampuh sebab tirakat berpuasa. “Termasuk orang Nasrani, orang yahudi, Sunan Kalijaga dan Sunan Muria, sampai Kanjeng Nabi berpuasa. Jadi puasa sudah dikenal semua umat manusia, tidak hanya islam saja,” jelasnya.

Sehingga, sebelum memasuki bulan Ramadhan ini, Gus Muwafiq menuturkan untuk memperbanyak iman dan taqwa kepada Allah. Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para hadirin untuk mengingat arwah saudara-saudaranya yang sudah meninggal.

“Ini bulan ruwah, jangan sampai lupa kepada arwah-arwah saudara kita yang mendahului kita, oleh karena itu, kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berpuasa, menghidupkan kembali ruhani kita, karena orang yang taqwa itu akan senantiasa merasa diawasi oleh Allah,” terangnya. (Hasyim/rid)

Comments