Ciptakan Ruang Aman, Sejuk Adakan Workshop Jurnalis se-Jateng

0
1125
Peserta workshop  Jurnalis yang diadakan Sejuk 

PURWOKERTO, Suaranahdliyin.com – Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) menggelar Workshop dan Story Grant Jurnalis se-Jateng. Kegiatan yang diikuti 20 jurnalis dari berbagai media di Jawa Tengah ini berlangsung selama tiga hari di COR Hotel Purwokerto, Sabtu – Senin (28-30/05/2022).

Mengusung tema “Media sebagai Ruang Aman bagi Kelompok Marjinal di Jawa Tengah” ini bertujuan untuk penciptaan ruang inklusif di media bagi kelompok rentan melalui kerja-kerja jurnalistik.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (Aji) Purwokerto, Internasional Media Support (IMS) dengan serangkaian kegiatan berupa diskusi media, kebebasan beragama, keragaman gender dan seksualitas, serta dialog interaktif bersama kelompok minoritas seperti Ahmadiyah, penari Lengger Banyumas, penghayat kepercayaan, dan transpuan.

Manajer Advokasi Sejuk, Tantowi Anwari mengatakan saat ini masih banyak isu-isu keberagaman yang ada di Jawa Tengah. Melalui Workshop ini, ia ingin mengajak para jurnalis untuk belajar bersama bagaimana jurnalisme keberagaman itu.

“Selama ini isu keberagaman kurang mendapat perhatian dari media, termasuk potensi keberagaman di Purwokerto, Banyumas raya dan sekitarnya. Kami ingin menggali isu-isu keberagaman, termasuk isu minoritas, gender dan seksualitas,” ungkap Thowik, sapaan akrabnya.

Senada dengan Thowik, Ketua Aji Purwokerto, Rudal Afghani mengatakan, di tengah kebhinekaan, ternyata masih banyak yang belum menerima keberadaan kelompok-kelompok minoritas.

“Kita akan berdiskusi, sharing, take and give soal keberagaman di Jateng bersama para narasumber yang luar biasa,” katanya.

Poin pentingnya, kata Ghani, adalah bagaimana pelatihan ini bisa memperkaya hasanah keberagaman dan mengenal perspektif baru mengenai keberagaman.

“Ini sudah menjadi tugas kita sebagai jurnalis untuk menuliskan karya yang peka terhadap isu-isu keberagaman, terbuka, tidak menghakimi, dan sebagainya,” pesannya.

Sementara itu, Direktur Sejuk, Ahmad Junaidi yang kerap disapa Asep ini berharap selama tiga hari kedepan para peserta dapat saling berbagi pengalaman terkait isu-isu keberagaman di tingkat lokal dan Jateng.

“Kita juga akan belajar mengenai pedoman peliputan keberagaman supaya tulisan-tulisan yang dihasilkan tidak bias gender dan berdampak pada kelompok rentan,” ujarnya.(Sim/rid,odb)

Comments