
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Sudah menjadi tradisi di Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Tiap kali Rabu malam terakhir bulan shafar biasa disebut Rabu Wekasan, yang tahun ini jatuh pada Selasa, (6/11/2018), menggalakkan tradisi leluhur pengambilan air salamun di Masjid Wali Al-Ma’mur desa setempat.
Kepala Desa Jepang Indarto, mengatakan tradisi Rabu Wekasan tahun ini dilaksanakan dengan konsep yang berbeda. Pada tahun-tahun sebelumnya, kirab air salamun diselenggarakan pada siang hari.
“Akan tetapi, tahun ini pelaksanaan kirab tersebut diadakan pada malam hari, yang bersamaan dengan pengambilan air salamun yang di yakini oleh masyarakat sebagai salah satu sumur peninggalan wali zaman dahulu,”terang Indarto
Dalam kesempatan tersebut, selain TNI-Polri, Banser Satkoryon dari PAC GP Ansor Mejobo pun ikut andil dalam pengamanan dan mensukseskan kegiatan tahunan di Desa Jepang.
Di tempat berbeda, Ketua PR GP Ansor Jepang Moh. Ridwan, mengungkapkan rasa terimakasih beserta apresiasi kepada Banser yang setiap tahunya pasti berandil dalam komentum pengambilan air salamun.
“Selain daripada hal itu, puluhan Banser yang datang juga berperan dalam rombongan kirab, dan bergabung dalam kontingen PR NU jepang, sebagai salah satu kontingen di antara 29 kontigen lainya,” jelas Ridwan.
“Pengambilan air salamun oleh ribuan masyarakat Desa Jepang dan sekitarnya, yang dijaga keamnannya oleh Banser, TNI-Polri mulai bakda maghrib berlangsung hingga larut malam,”ujar Ridwan. (din,gie/adb)