
JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Pemahaman umat Islam terhadap ajaran agamanya, bersumber dari teks. Termasuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai uswah (teladan), juga dari teks umat memahaminya.
Menteri Agama (Menag) H. Lukman Hakim Saifuddin mengutarakan hal itu dalam Kopdar Akbar Santrinet Nusantara 2019, yang digelar di Artotel Jakarta, Jum’at (20/9/2019). Kopdar dihadiri pengelola, admin dan pegiat media online serta media sosial dari berbagai kota di Indonesia.
Pada kesempatan itu H. Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, bahwa teks merupakan sumber dalam memahami agama. ‘’Persoalannya, ada orang yang memahaminya secara kaku (tekstual), tanpa memedulikan konteks. Padahal, teks tidak berada di ruang hampa. ‘’Ini persoalan memahami teks,’’ katanya yang pada kesempatan itu mengulas tentang moderasi agama.
Dia pun memaknai moderasi agama sebagai upaya yang tidak berkesudahan, supaya dalam beragama itu berada pada jalurnya dan tidak ekstrem. ‘’Agama ajarannya pastilah sempurna. Tidak ekstrem,’’ ungkapnya.
Dipandu oleh H. Ahmad Zayadi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditpontren), Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI, Kopdar terlihat sangat gayeng. Terlebih, sat para peserta Kopdar diberi kesempatan bertanya dan berdialog langsung dengan Menag. (ros/ adb, rid)