Peringati HSN, PCINU Lebanon Kaji Kitab Ummul Barohin dan Aqidah Al-Fakhriyah

0
1384
Kajian kitab diselenggarakan PCINU Lebanon dalam rangka memeringati HSN.

LEBANON, Suaranahdliyin.com – Memeringati Hari Santri Nasional (HSN), PCINU Lebanon dapat mengkhatamkan kitab “Ummul Barohin” bersama Syaikh Sholahuddin Fakhri An-Naqshabandi Al-Husaini dengan durasi kurang lebih tiga jam.

Ummul Barohin adalah kitab karya Imam As-Sanusi, yang tidak asing di kalangan para ulama dan penuntut ilmu, khususnya di Indonesia. Karena kitab ini dianggap sebagai salah satu rujukan dibidang aqidah, bahkan pengarangnya sampai mengatakan: “Kitab ini tidak ada yang menandinginya”.

Selain itu, juga mengkaji kitab “Aqidah Al-Fakhriyah” (Safinatun Najah) yang berbentuk nadzom beserta syarahnya. Kitab ini adalah hasil komparasi dari kitab-kitab aqidah lainnya. Kelebihan dari kitab ini lebih luwes secara bahasa, serta mudah dipahami. dikatakannya: “Kitab saya ini bisa dibilang penjelasan detil dari kitab Ummul Barohin”.

Yang menarik, kitab ini dibagi dalam lima pembahasan pokok: Ilahiyyat, Nubuwwat, Ahlul Bait, Sahabat dan Auliya. Pembagian ini sedikit berbeda dengan pembagian kitab aqidah yang lain.

Sang muallif berpesan: tentang pentingnya belajar ilmu aqidah, karena ilmu aqidah dapat mengantarkan kepada perasaan “khasyah” (rasa takut kepada Allah) dan “ma’rifat billah”. Dengan ilmu tauhid, Allah akan membukakan (memfutuh) dan juga memberi pemahaman terhadap ilmu-ilmu lainnya. Imam As-Sanusi pun menyebut ilmu tauhid sebagai “miftahul ulum”

Kajian kitab aqidah sengaja dipilih oleh PCINU Lebanon, sebagai salah satu sarana memeringati HSN tahun ini. ‘’Penting mendalami ilmu tauhid, sebagai upaya meneguhkan serta memperkokoh aqidah Aswaja di kalangan Nahdliyin, khususnya para kader PCINU di Lebanon,’’ terang Ro’is Syuriyyah PCINU Lebanon, Ustadz Nurul Fattah.

Foto bersama usai kajian.

Ustadz Nurul Fattah berharap, adanya majelis ini, menjadi salah satu sarana menjaga transmisi keilmuan yang bersambung sampai Rasulullah, dan supaya para kader NU di Lebanon bisa meneruskan perjuangan para ulama NU di Indonesia, dalam upaya menyebarkan ajaran ahlu sunnah wal jamaah.

‘’Para kader harus selalu mengingat, penting untuk tidak melupakan tujuan perjuangan para pendiri NU guna menjaga benteng ahlu sunnah wal jamaah di Indonesia,’’ katanya. (abdul fathir kaustar, dari Lebanon)

Comments