DPP Konfederasi Sarbumusi Berharap Pemerintah Segera Buka Ruang Dialog dengan Perwakilan Sopir Logistik

0
46
Aksi mogok nasional di Jalur Pantura di Kudus, Jawa Tengah

JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Beberapa waktu lalu, diperkirakan sebanyak 15 ribu supir logistik di seluruh Indonesia, mengikuti mogok nasional.

Aksi mogok nasional yang digelar, dinilai telah menimbulkan dampak sosial-ekonomi yang cukup besar.

Menurut Presiden DPP Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Irham Ali Saifuddin, economic loss yang besar membuktikan peran sopir logistik dalam perputaran ekonomi sangatlah signifikan.

“Estimasi yang kami lakukan dengan beberapa simulasi, angka pesimistik logistik yang tidak terangkut karena mogok nasional logistik selama 13-14 Juli ini adalah sebesar Rp 600 Miliar. Ini mengingat masifnya partisipasi aksi mogok nasional, di 11 provinsi di Indonesia. Angka ini belum termasuk spin-off loss yang ditimbulkan dari terputusnya pengiriman logistik, bisa 2-3 kali lipat lebih besar, dari logistik yang tidak terangkut,” ujarnya.

Dia mengatakan, aksi mogok nasional itu merupakan langkah terakhir yang terpaksa dilakukan, untuk memberikan simulasi sederhana kepada pemerintah, betapa besarnya implikasi bila kebijakan Zero ODOL, jika diterapkan secara gegabah.

“Kerugian tidak hanya akan terjadi pada sopir, juga pengusaha, hingga masyarakat sebagai end consumer dari ekosistem logistik dan transportasi nasional. Pemerintah pun akan merugi karena Zero ODOL ini akan menghantam pertumbuhan ekonomi. Bila harga komoditas naik, daya beli turun. Padahal growth kita sebagian besar ditopang oleh domestic consumption,” katanya.

Untuk itu Irham berharap, agar pemerintah bisa belajar dari aksi mogok nasional teansportasi logistik ini.

“Semoga pemerintah semakin sadar betapa pentingnya landasan teknokratik dalam membuat kebijakan publik. Jangan hanya melihat satu dia aspek. Jangan gegabah. Masalah ODOL adalah masalah ekonomi bangsa, masalah daya beli rakyat banyak,” paparnya.

Presiden Konfederasi Sarbumusi itu juga mengapresiasi para peserta aksi, karena berjalan relatif damai dan lancar.

“Kami mengapresiasi partisipasi para sopir dan asosiasi-asosiasi pengemudi yang telah mengikatkan diri dalam solidaritas yang tangguh. Kami juga berterima kasih kepada komunitas-komunitas lain yang mendukung aksi kami seperti pedagang pasar, petani, pemilik logistik, dan bahkan kalangan pengusaha transportasi kelas UMKM. Mereka menunjukkan perjuangan luar biasa,” ujarnya.

Dalam siaran pers yang diterima Suaranahdliyin.com, Senin (14/7/2025), DPP Konfederasi Sarbumusi sebagai koordinator aksi mogok nasional, juga berharap supaya pemerintah segera membuka ruang dialog dengan perwakilan sopir logistik.

“Kami harap pemerintah segera membuka dialog dengan kami. Kami sudah bersurat ke Presiden Prabowo, untuk menjelaskan persoalan di bawah, sekaligus memaparkan substansi RUU Perlindungan Pengemudi Transportasi Logistik. Ini merupakan masalah rantai pasok yang kompleks. Sedikit saja kebijakan salah, akan berdampak pada masalah sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ungkapnya. (rls/ ros, adb, gie)

 

Comments