
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diminta mengenalkan, mengamalkan dan mengawal Islam Nusantara. Pasalnya, Islam Nusantara merupakan wajah asli Islam di Indonesia.
Demikian yang disampaikan Dosen IAIN Kudus Supriyono dalam acara Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Rayon Syariah PMII Komisariat Sunan Kudus (IAIN Kudus) di Balai Desa Lau Dawe Jum’at (28/9/2018).
Supriyono mengatakan kader PMII harus mempraktekkan Islam Nusantara dengan berpegang pada kaidah Almuhafadhotu ‘ala qodiimush shoolih, wal akhdzu bil jadiidil Ashlah (Memelihara (tradisi) lama yang baik, dan mengambil hal baru yang lebih baik).
“Islam Nusantara sebagai praktek Keislaman ala Aswaja yang menjadi wajah asli Islam Indonesia,”tandasnya.
Dalam mendakwahkan Islam, kata Supriyono, perlu senantiasa mengedepankan akhlak mulia, pola-pola yang santun, penuh kasih sayang, merangkul, dan menjauhkan dari takfiry (kebiasaan mengkafirkan yang berbeda pendapat).
Wakil Sekretaris PC GP Ansor Kudus ini menegaskan Islam berkembang pada suatu tempat, senantiasa bergumul dan berinteraksi dengan anasir lokal. Setiap tempat memiliki ciri khas yang menjadikan wajah, corak, atau warna keislaman.
“Contohnya, waktu berbuka puasa Ramadan sebagian besar orang dengan kolak maupun es degan. Begitu juga mudik saat lebaran sebagai model silaturrahim massal tahunan juga hanya ada di Indonesia,”tandasnya di depan 400 anggota baru PMII dari IAIN Kudus.(adb/ros)