Pesan Inayah dalam Bedah Buku “Merindu Gus Dur”

0
1564
Rektor Unisnu menyerahkan kenang-kenangan kepada Inayah Wahid

JEPARA, Suaranahdliyin.com – Salah satu amalan Gus Dur sebagaimana diungkap Inayah Wahid saat hadir di Unisnu Jepara, bahwa ayahnya tidak capek-capek untuk berziarah. Karena ziarah sangat penting.

Hal itu disampaikan putri almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam Bedah Buku “Merindu Gus Dur” yang berlangsung di Auditorium Pascasarjana Unisnu Jepara, Jalan Taman Siswa Tahunan (Pekeng) Jepara, Jumat (28/9/2018) kemarin.

Pernyataan dikatakan menjawab pertanyaan salah satu peserta bedah buku, Arif dari Jepara. Kepada puluhan peserta Inayah menyindir. “Ke perpustakaan saja yang jaraknya dekat ogah, apalagi berziarah,” ujarnya.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Perdamaian Dunia itu Inayah menambahkan, “Gus Dur sudah ke mana-mana, tapi ‘kakinya’ masih ‘ajeg’ untuk Indonesia,” ungkapnya. ‘’Dengan sering berziarah, ayahnya selalu ingat akan dirinya,’’ lanjutanya.

Putri Gus Dur itu juga mengemukakan, jika ayahnya termasuk tipikal orang yang kopen, apa pun diopeni, dirumat (baca: dirawat). “Bapak nggak gengsi, antimainstream, sudah blusukan ke mana dan sudah pengajian ke mana-mana,” jelasnya.

Para peserta bedah buku menyimak paparan.

Pada kesempatan itu ia juga berpesan, bahwa hal terpenting yang harus terus digali dari Gus Dur dan jangan terus terpancing dengan hal-hal yang sifatnya tidak penting. “PR yang lebih penting ialah mengkaji pemikiran Gus Dur lebih dalam,” katanya.

Selain Inayah Wahid, hadir pula narasumber lain dalam acara itu, Sa’dullah Assaidi (Rektor Unisnu), Greg Vanderbilt (akademisi asal Amerika Serikat), dan Kalis Mardiasih (kolumnis). (qim/ adb, ros)

Comments