
SEMARANG,Suaranahdliyin.com – Pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Tengah akan memberlakukan ijazah Madrasah Diniyah (Madin) Takmiliyah menjadi nilai point dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) seperti halnya dengan jalur zonasi. Hal ini sebagai upaya memperkuat eksistensi Madin.
Demikian yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maemun saat memberikan sambutan pada acara Peletakan batu permata Pembangunan Gedung DPW FKDT Jawa Tengah, pekan lalu.
“Ijazah Madin Tingkat Awal menjadi point untuk peserta didik tingkat SMP/MTs, Ijazah Madin tingkat Wustho memilliki point untuk SPMB tingkat SMA/SMK dan MA.”ujar Gus Yasin.
Gus Yasin mengatakan langkah ini sangat penting mengingat bahwa pendidikan MDT dapat memperkuat pendidikan karakter. “Sementara jenjang di Madin semakin ke atas semakin sedikit, bahkan untuk setingkat Ulya di desa desa nyaris tidak ada,” katanya.
Ditegaskan, Pemprov Jateng akan mendorong Kanwil Kemenag Jateng untuk bersama sama memperkuat pendidikan Madin, mulai tingkat Awaliyah, Wustho dan Ulya.Kehadiran Madrasah Diniyah Takmiliyah sesungguhnya sangat penting dan memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kita akan perkuat bersama sama dengan menjadikan ijazah MDT sebagai point nilai dalam SPMB,” imbuh Gus Yasin dihadapkan DPC FKDT Kab / Kota se Jawa Tengah.
Menurut Gus Yasin, eksistensi Madin sangat penting di tengah tengah masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan. “Dengan Madrasah Diniyah masyarakat mengenal Islam, ibadah dan akhlakul karimah atau yang disebut dengan pendidikan karakter,”tandasnya.
.
Kegiatan Peletakan batu pertama Pembangunan Gedung DPW FKDT Jawa Tengah untuk Sekretariat dan asrama penginapan dihadiri oleh,Ketua Umum DPP FKDT ,H Lukman Hakim, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidillah Shodaqoh, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Propinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Plh Kabid PD Pontren H.Imam Bukhori.Wakil Bupati Kab Semarang juga hadir di lokasi didampingi oleh pejabat setempat.(Sururi/adb)