
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pameran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta kuliner, ikut memeriahkan gelaran Buka Luwur Makam Kangjeng Sunan Kudus. Pameran UMKM digelar di Taman Menara selama tujuh hari, 31 Juli – 7 Agustus 2022.
Berbagai kuliner yang dijajakan menyesuaikan tema Kudus Empat Negeri. Pedagang yang menjual makanan khas Jawa, Arab, Eropa dan Thionghoa itu disambut antusias oleh masyarakat Kudus.
Tak kurang dari 34 stan UMKM dibuka. Tema kuliner empat Negeri memang inovasi dari pihak Yayasan Masjid dan Menara Kudus, yang ingin menunjukkan bahwa Kudus adalah kota yang beragam.
Humas Panitia Buka Luwur, Muhammad Kharis, mengatakan, tema kuliner empat Negeri bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas tentang makanan tempo dulu dan kuliner khas luar Negeri.
Ini sekaligus untuk memberikan ruang dan kesempatan para pelaku UMKM lokal turut serta dalam pameran. “Pameran ini dibuka sedari pukul 09.00 hingga pukul 22.00 WIB,” terangnya Ahad (31/7/2022) lalu.
Aneka kuliner khas yang dijual cukup menarik antusiasme masyarakat. Mulai dari nasi jangkrik, nasi uyah asem, jajanan tempo dulu, telo gondeng, es dawet ayu, jamur kunir asem khas Jawa, nasi mandhi hingga nasi kebuli khas Arab, sosis dan salad khas Eropa, serta bacang ayam khas Thionghoa.
Salah satu pemilik stan UMKM asal Janggalan Kudus, Nor Aziz, dalam event ini menjajakan kuliner khas yang menjadi kesukaan salah satu murid Sunan Kudus, yakni Mbah Jenggolo. Kuliner yang dimaksud ialah Kuli Kotokan dan Lele Klitik.

Keunikan kuliner itu, jelasnya, cara mengirisnya menggunakan benang dan kuahnya yang khas. “Uniknya, irisannya pakai benang supaya tipis. Selain itu, kami melakukan inovasi mencampur dengan kuah kotokan, tahu, udang, cabai, dan telur. Ini termasuk kuliner sehat zaman kuno,” ungkapnya mengapresiasi positif pameran kuliner ini. (hasyim/ rid, adb)