Oleh: H. Hisyam Zamroni
Pada 10 April 1877, di Pelemkerep, Mayong, Kabupaten Jepara, lahirlah sosok besar yang namanya tidak hanya dikenal di Indonesia, namun kelak ia juga dikenal dengan reputasi internasional (dunia); RMP. Sosrokartono.
Dan 10 April 2020, adalah peringatan 143 tahun dilahirkannya RMP. Sosrokartono itu. Salah satu orang Indonesia yang menyandang gelar kesarjanaan dari Eropa. Lama tinggal i Eropa. Namun sangat menyintai dan tidak pernah melupakan budaya bangsanya.
Kakak kandung RA. Kartini itu, memiliki kecerdasan dan talenta yang luar biasa. Menguasai lebih dari 30 bahasa. Penulis kenamaan. Jurnalis (wartawan). Pendidik (guru). Dan ia adalah seorang yang ahli tirakat.
Indonesia, khususnya warga Kabupaten Jepara, layak berbangga pernah memiliki tokoh, yang makamnya berada di Pemakaman Sedomukti, Kaliputu, Kabupaten Kudus. Berbangga, karena dialah orang pertama kali terpilih menjadi penerjemah Liga Bangsa-Bangsa (LBB), mengalahkan ahli bahasa sedunia. Ia jualah inspirasi RA. Kartini, sang adik yang kemudian dikenal sebagai pejuang emansipasi.
Kecerdasan. Kecintaannya terhadap bangsa. Lebih memilih kembali ke negaranya –yang waktu itu belum merdeka- padahal ia bisa berkarier dan kaya di Negeri rantau. Namun gelimang harta dan karier yang bagus tidak cukup menarik baginya, bahkan ia kemudian lebih memilih kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Banyak keteladanan yang bisa digali dari guru spiritual Bung Karno (Ir. Soekarno), Presiden RI pertama, dan meninggal pada 8 Februari 1952. Dan keteladanan itu, harus selalu kita gali, untuk diamalkan dalam kehidupan nyata, saat ini.
Sugih tanpa bandha
Digdaya tanpa adji
Nglurug tanpa bala
Menang tanpa ngasorake
…
H. Hisyam Zamroni,
Penulis adalah wakil ketua PCNU Kabupaten Jepara