Oleh: Rosidi
Tidak sampai 50 jam terhitung sejak pukul 09.00 pada Jum’at (1/3/2019) ini, Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kudus akan digelar. Salah satu agenda penting dalam Konfercab, yaitu pemilihan ketua tanfidziyah baru untuk menahkodai organisasi ini di Kota Kretek.
Beberapa nama telah muncul. Dari kabar – kabar yang beredar, beberapa nama yang muncul antara lain H. Asyrofi Masyito, H. Noor Kholis, H. Fajar Nugroho, H. Noor Badi, dan juga Kiai Sya’roni Suyanto.
Di luar nama – nama itu, masih banyak pula tokoh – tokoh NU di Kabupaten Kudus ini yang secara kapasitas dan kualitas, sangat layak untuk tampil dalam bursa calon ketua tanfidziyah NU Kudus.
Taruhlah, misalnya, KH. Afif Hanafi, H. Agus Hari Ageng, H. Kisbiyanto, H. Subarkah, H. Shodiqun, H. Sanusi Emha, para ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) se Kabupaten Kudus, dan masih banyak lagi.
Dengan kata lain, NU Kudus sangat berlebih kader, jika hanya sekadar untuk dicalonkan sebagai calon ketua tanfidziyah, yang, secara kapasitas sudah sangat mumpuni, baik ditilik dari sisi pengalaman maupun keilmuan.
Tetapi lepas dari itu semua, yang terpenting untuk kemudian dipahami bersama adalah, bahwa dalam proses pemilihan pada Konfercab itu, masing – masing pihak mesti ”sepakat dalam perbedaan”.
Artinya, masing – masing mesti harus bisa menghormati perbedaan yang muncul dalam proses pemilihan itu. Menghormati perbedaan pilihan itulah yang harus dikedepankan. Sehingga sepakat dalam -menghargai- perbedaan adalah hal yang niscaya, karenanya.
Dan setelah proses suksesi kepemimpinan di tubuh NU Kudus selesai, dan pemimpin telah muncul (terpilih), semuanya harus bisa saling bersinergi untuk meneguhkan komitmen bersama membangun NU dan masyarakat.
Peran NU dalam konteks sosial kemasyarakatan dan kebangsaan, senantiasa dinanti oleh semua kalangan. Maka, Mengedepankan kepentingan NU dan merawat komitmen untuk mengabdi pada NU dan Negeri, juga menjadi hal penting yang tidak bisa diabaikan. Wallahu a’lam. (*)
Rosidi,
Penulis adalah pegiat literasi pada Gubug Literasi Tansaro dan pemimpin redaksi Suaranahdliyin.com.