
Sosok Iptu Subkhan SH MH, bagi publik Kabupaten Kudus, tidaklah sosok yang asing. Terlebih di kalangan santri, kiai, akademisi, organisasi pemuda maupun organisasi keagamaaan dan kemasyarakatan.
Itu terbukti, Iptu Subkhan yang kini menjabat sebagai Kapolsek Kota, Kudus ini selalu enjoy dan akrab berbincang (ngobrol) dengan siapa saja. Terlebih dengan dengan santri, karena dia sendiri mengaku pernah mondok semasa kecil.
“Dulu saya sekolah ‘nyambi’ mondok,” candanya kepada Suaranahdiyin.com di sela menghadiri apel Hari Santri 2023 di MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, beberapa waktu lalu.
Di MA NU TBS Kudus, Iptu Subkhan yang berkesempatan menyampaikan sosialisasi anti bullying (perundungan), karena belakangan, banyak terjadi kasus bullying (perundungan), baik yang dilakukan pelajar maupun generasi muda secara umum.
“Dampak bullying sangat berbahaya, dan akan berdampak serius bagi korban, baik secara mental maupun emosional,” tuturnya.
Selain sosialisasi anti bullying, pada kesempatan itu Iptu Subkhan memotivasi para peserta didik (santri) MA NU TBS Kudus, agar rajin belajar dan berkarya (berkarier) di berbagai bidang. “Jangan jadi kiai semua. Harus ada yang berkarier di berbagai bidang,” pesannya.
Menurutnya, santri adalah sosok yang (mestinya) luar biasa, ditilik dari kemandiriannya. “Saya yang sekolah nyambi mondok saja bisa begini (berkarier di kepolisian, red), apalagi yang mondok nyambi sekolah (harus lebih sukses, red),” candanya sekali lagi. (ros/ rid, adb)