KUDUS, Suaranahdliyin.com – Silaturrahmi dan buka bersama menjadi momentum istimewa bagi Satkoryon Banser Kecamatan Dawe. Pasalnya, dalam kegiatan itu, sebuah buku panduan bela diri yang disusun Komandan Banser Muria Raya, Jamilin bersama tim Banser Dawe, diluncurkan untuk publik.
“Buku panduan ini kami buat, berdasar usulan beberapa kawan untuk memberi bekal kepada anggota Banser kami yang semakin banyak,” kata Komandan Banser Muria Raya, Jamilin, di The Hill’s Vaganza, Ahad (10/06/18).
Buku tersebut berisi tips, langkah serta gerakan dasar beladiri berdasarkan sanad yang ia peroleh dari Pacitan. Menurutnya, beladiri bagi anggota Banser sangat penting, untuk menunjang kapasitas dan amanahnya sebagai benteng NU dan NKRI.
“Kemampuan Banser dalam hal beladiri, harus dilatih terus agar selalu siap siaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” Jamilin menegaskan sembari mengajak agar Banser Dawe membuktikan kiprahnya secara nyata dalam membela NKRI, dengan kemampuan dan karya.
Ia berharap, buku itu akan membawa manfaat demi kemajuan bersama, utamanya NU. Dikatakannya, tantangan zaman yang semakin kompleks, harus diimbangi dengan ikhtiar maksimal oleh GP. Ansor dan Banser, sebagai pejuang-pejuang Ke-NU-an.
“(Buku-Red) ini sekali lagi adalah wujud sumbangsih NU untuk bangsa. Semoga di bulan berkah dan penuh rahmat ini, Allah mengijabahi maksud baik kita semua,” harapnya dalam silaturahmi yang dihadiri tak kurang dari 300 anggota GP. Ansor dan Banser itu.
Izzul Fatoni, salah seorang senior Banser Dawe, menyampaikan, jumlah Banser yang semakin banyak, harus diimbangi dengan kesiapan untuk membina. Maka kehadiran buku buku dinilai sebagai jembatan untuk memudahkan hubungan guru dan murid agar tetap disiplin dalam berlatih.
“Jumlah anggota Banser yang semakin banyak itu, tidak bisa kita mungkiri bahwa sebagian dari mereka kemungkinan belum memiliki pengalaman di bidang beladiri,” paparnya. ‘’Di Dawe saja, ada sekitar 250 anggota Banser yang tersebar di 18 desa,’’ lanjutnya menambahkan.
Dan yang menarik dari peluncuran buku itu, selain dihadiri ratusan anggora GP. Ansor dan Banser di Muria Raya, buku tersebut di-launching oleh putra KH. Maemoen Zubair, yakni KH. Idror Maimoen Zubair.
KH. Idror Maimoen Zubair me-launching buku itu dengan membaca washilah dan fatihah demi kebaikan dan ridha Allah SWT. Rencananya, buku itu tidak hanya dikonsumsi oleh anggota Banser di Dawe saja, juga akan diditribusikan ke publik secara luas, dengan tetap melakukan seleksi dan pengawasan. (rid/ adb, ros)