Rais Aam PBNU : Generasi Muda Harus Kenal Kitab Peninggalan Ulama Nusantara

0
878
Rais Aam PBNU KH. Miftahul Akhyar

JAKARTA, Suaranahdliyin.com – menghadapi bonus demografi pada tahun 2045, generasi muda perlu mengenali sejarah dan perjuangan para ulama pendahulu. Hal ini dapat menjadi motivasi untuk terus melahirkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat.

“Kita bisa meneladani perjuangan beliau agar para generasi muda mempunyai pedoman dan tuntunan,” ujar Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar, dalam sambutannya di acara Pekan Memorial Syekh Nawawi Al-Bantani di Hotel Sultan Jakarta, Selasa pekan lalu.

Kiai Akhyar menyampaikan bahwa amat prihatin ketika para generasi muda yang meninjak usia produktif tidak mengenal dan mengambil inspirasi dari jejak para ulama besar, termasuk Syekh Nawawi. Oleh karena itu, kegiatan ini juga dapat menjadi peringatan bagi generasi muda untuk lebih mengenal sejarah dan berterima kasih kepada ulama terdahulu yang telah berjasa.

“Maka dengan kegiatan ini, kita bisa menceritakan biografi, sejarah, dan perjuangan beliau agar hati para generasi muda lebih mantab kepada para ulama dulu,” tandanya.

Sejarah dan kitab-kitab warisan para ulama, lanjut Kiai Akhyar, tentunya mempunyai sambungan terhadap agama islam, baik nash yang ada di Al-Qur’an, hadist atau pun isjihad para ulama.

“Maka warisan ini sangat berhubungan erat sekali dg islam, bahkan bagian dr islam itu sendiri,” jelasnya.

Menjadi harapan besar, bahwa kedepan perjuangan para ulama pendahulu bisa diteruskan, diikuti dan dikembangkan sehingga bisa melahirkan karya-karya yang bermanfaat bagi kemashlahatan umat.

“Sudah mulai banyak tulisan, kitab-kitab besar. Meskipun belum banyak terkumpul, semoga nanti akan tertarik dan terbangun semangatnya,” harapnya.

“Akhirnya Indonesia melalui Nahdlatul Ulama, artinya nu harus mendunia, dan bonus demografi isa menjadi harapan yang nyata, sebagai dan bukan bencana demografi,” pungkasnya.(Hasyim/rid)

Comments